Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Umum PP PTMSI Oegroseno masih mempertanyakan alasan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) membekukan keanggotaan federasi yang dipimpinnya. Keputusan itu dinilai Oegroseno meninggalkan pilu yang mendalam baginya.
Pasalnya pembekuan sementara itu dipastikan akan berdampak pada psikologis atlet binaan PP PTMSI. Para atlet tidak bisa bertanding di mana-mana termasuk di PON 2024 yang digelar di Aceh-Sumatra Utara. Lebih menyedihkan lagi, lanjut Oegroseno, pembekuan dilakukan jelang Asian Games 2022 yang telah berlangsung di Tiongkok.
"Raja Sapta Oktohari (Ketua Umum KOI) merasa hebat dan bangga bisa menghancurkan impian atlet tenis meja nasional bertanding di Asian Games," kata Oegroseno dalam keterangannya, Kamis (21/9).
"Kalau alasan pembekuan itu karena saya sering melontarkan kritik pedas kepada KOI, kan ini negara demokrasi. Selagi kritikan itu demi kemajuan olahraga Indonesia, kenapa KOI harus alergi apalagi seperti cacing kepanasan," kata mantan Wakapolri itu.
Baca juga: Pelatih: Jonatan Christie Harus Main tanpa Beban di Asian Games Hangzhou
Oegroseno juga menyebutkan bahwa selain tidak ada lagi demokrasi, keadilan juga sudah tidak ada lagi di olahraga Indonesia. Keadilan di olahraga Indonesia, kata Oegroseno hanya milik mereka yang merasa dekat dengan kekuasaan.
Adapun KOI memutuskan memberhentikan sementara status keanggotaan PP PTMSI. Hal tersebut diputuskan melalui Rapat Komite Eksekutif KOI pada 18 Agustus 2023 yang kemudian ditetapkan dalam Surat Keputusan Komite Eksekutif Nomor 30/NOC-INA/KE/2023 tentang Pemberhentian Sementara Keanggotaan PP PTMSI yang ditandatangani oleh Raja Sapta, Rabu (23/8).
"KOI Indonesia telah mengirimkan surat bernomor 8.25.4/NOC-INA/SET2023 terkait pemberitahuan Surat Keputusan pemberhentian sementara tersebut kepada PP PTMSI dengan tembusan Menteri Pemuda dan Olahraga, Ketua Umum KOI beserta Komite Eksekutif, dan seluruh federasi nasional anggota kami pada akhir pekan lalu," kata Sekretaris Jenderal KOI Wijaya Noeradi.
Dalam SK tersebut dijelaskan pula keputusan pemberhentian sementara PP PTMSI diambil dengan mempertimbangkan adanya pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), serta tidak terbatas terhadap tindakan yang melanggar prinsip nilai Olympism dan Gerakan Olimpiade.
Baca juga: Tim Hoki Indonesia Bidik Enam Besar di Asian Games Hangzhou
Hal itu merujuk pernyataan Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno di media daring yang mendiskreditkan dan bertendensi fitnah terhadap lembaga serta institusi olahraga yang dinilai bertentangan dengan AD/ART dan Piagam Olimpiade (Olympic Charter).
Lebih lanjut, Sekjen KOI pun mengatakan sudah berkirim surat secara resmi kepada PP PTMSI terkait hal tersebut, termasuk mengundang PP PTMSI dalam rapat khusus pada 16 Agustus. Namun, pihak PP PTMSI menolak menggunakan haknya untuk hadir membela diri.
"Kami sudah memberikan kesempatan tersebut kepada PTMSI, tetapi mereka menolak hadir. Terkait pelanggaran dan keputusan ini, NOC Indonesia juga telah berkirim surat kepada ITTF untuk menginformasikan dan menjelaskan situasi ang terjadi," ujar Wijaya. (Ant/Z-6)
Padahal, mereka telah menunjukkan performa yang menjanjikan untuk SEA Games 2025 di Thailand.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Jenis Bola pada Permainan Tenis Meja. Pelajari jenis bola tenis meja! Panduan lengkap untuk memilih bola terbaik, meningkatkan performa, dan kuasai permainan.
Kompetisi tingkat youth akan diikuti pemain usia dini.
Sebanyak 143 atlet disabilitas mengikuti Pekan Paralimpik Kota (Peparkot) Cilegon 2024 di Gelanggang Olahraga Seruni, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
PON Aceh-Sumut akan menjadi tolok ukur dalam melihat potensi atlet tenis meja nasional untuk dilakukan pembinaan dan pengembangan kualitas.
Cabang tenis meja sempat tidak turut serta dalam PON 2020 dikarenakan konflik dualisme kepengurusan organisasi antara PP PTMSI dan PB PTMSI.
Putusan MA juga sudah diberikan ke KOI (Komite Olimpiade Indonesia), dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
PB PTMSI optimistis anak-anak kadet (U-15) pelatnas bisa sukses mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade 2028.
KOI memutuskan memberhentikan sementara status keanggotaan PP PTMSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved