Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
WTA, Senin (10/7), meminta para penonton untuk mengerti dan menghormati keputusan para petenis Ukraina yang menolak berjabat tangan dengan petenis Rusia dan Belarus sebagai protes atas perang yang terjadi di negara mereka.
Pengelola tenis putri itu menjadi organisasi olahraga pertama yang memenuhi harapan untuk secara terbuka menjelaskan masalah tersebut.
Sebelumnya, Senin (10/7), Aryna Sabalenka mendukung seruan Elina Svitolina agar otoritas tenis membantu melindungi para petenis dari serangan para penonton.
Baca juga: Andreeva Bertekad Belajar dari Federer Terkait Pengendalian Emosi
Petenis Belarus Victoria Azarenka dicemooh setelah kalah dari petenis Ukraina Svitolina di laga Wimbledon, Minggu (9/7).
AFP/SEBASTIEN BOZON--Petenis Belarus Aryna Sabalenka
Svitolina tidak menjabat tangah Azarenka sebagai protes atas invasi Rusia ke Ukraina. Belarus adalah sekutu Rusia yang membantu aksi invasi itu.
Azarenka, yang mengangkat tangannya sebagai tanda hormat pada Svitolina, dicemooh para penonton saat meninggalkan lapangan.
Baca juga: Elena Rybakina Melaju ke Putaran Ketiga
Juara dua kali Australia Terbuka itu mengaku perlakuan yang diterimanya tidak adil.
"Saya rasa pertandingan kami sangat menarik. Jika penonton hanya fokus pada salaman dan kemudian mencemooh, hal itu sangat disayangkan," tegas Azarenka.
Svitolina dan petenis Ukraina lainnya menolak bersalaman dengan petenis Rusia dan Belarus sejak Prancis Terbuka. Dia pun mendesak otoritas tenis untuk menjelaskan posisi para petenis Ukraina itu.
"Saya tidak tahu mungkin ada penonton yang tidak mengerti dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jadi, saya rasa perlu ada penjelasan mengenai hal itu," ungkap Svitolina.
Sabalenka, yang merupakan unggulan kedua di Wimbledon, mendukung pernyataan Svitolina itu.
"Seperti yang dikatakan Elina, saya rasa harus ada pihak yang muncul di media sosial dan menjelaskan mengapa tidak ada ada salaman antara beberapa pemain sehingga ketika itu terjadi tidak ada kebencian dialamatkan kepada mereka," ujar Sabalenka.
"Sangat bagus jika para penonton mengerti mengapa itu terjadi dan ada alasan mengapa tidak ada salaman," lanjutnya.
Beberapa jam kemudian, WTA, yang menyebut perang sebagai hal yang mengerikan menegaskan mereka mengerti posisi para petenis Ukraina.
"Kita memiliki para pendukung terbaik di dunia dan kami sangat menghargai gairan dan dedikasi mereka. Karenanya, kami sangat berterima kasih jika mereka bisa mengerti dan menghargai para petenis," ungkap WTA. (AFP/Z-1)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Petenis Kanada Victoria Mboko berhasil meraih gelar WTA pertamanya di Kanada Terbuka. Ia mengalahkan Naomi Osaka 2-6, 6-4, 6-1.
Langkah Venus Williams di Cincinnati Terbuka terhenti lebih awal, setelah kalah dari petenis Spanyol Jessica Bouzas Maneiro dengan skor 6-4, 6-4.
Langkah juara Wimbledon Iga Swiatek harus terhenti di babak keempat WTA Kanada Terbuka setelah takluk dari petenis muda Denmark, Clara Tauson, dengan skor 7-6(7/1), 6-3.
Madison Keys tampil heroik dengan menyelamatkan dua match point untuk kalahkan Karolina Muchova di babak 16 besar WTA Kanada Terbuka.
Elena Rybakina berhasil memastikan tempat di perempat final WTA Kanada Terbuka usai kalahkan Dayana Yastremska, 5-7, 6-2, 7-5.
Alexandra Eala menorehkan sejarah baru di dunia tenis. Ia menjadi petenis pertama dari Filipina yang berhasil mencapai final turnamen WTA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved