Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETENIS remaja Mirra Andreeva, Senin (10/7), menegaskan dirinya bertekad belajar dari letupan emosinya di Wimbledon dan belajar dari teladan Roger Federer, yang berubah dari petenis remaja yang gemar mengamuk menjadi legenda tenis dunia.
Petenis berusia 16 tahun itu tengah berupaya menjadi petenis putri termuda yang mencapai perempat final Wimbledon sejak rekan senegaranya asal Rusia Anna Kournikova pada 1997.
Namun, dia membuang keunggulan satu set dan 4-1 melawan petenis Amerika Serikat (AS) Madison Keys dan berujung kalah 3-6, 7-6 (7/4), dan 6-2 di laga putaran keempat Wimbledon.
Baca juga : Wimbledon Beri Penghormatan untuk Roder Federer
Laga itu berakhir dengan kontroversial ketika Andreeva diganjar pelanggaran kode keduanya karena membanting raketnya saat kedudukan deuce di gim kedelapan set pamungkas.
Dia juga diganjar dengan penalti poin sehingga Keys mendapatkan match point dan kemudian meraih kemenangan.
"Saya tahu Roger Federer juga memiliki masalah emosi ketika muda," ujar Andreeva mengenai petenis Swiss yang telah memenangkan 20 gelar Grand Slam sebelum pensiun.
"Saya bukanlah satu-satunya petenis yang bermasalah dengan emosi. Saya menyangka saya bisa menunggu sejenak dan kemarahan ini akan pergi. Nanun, itu tidak bekerja seperti itu."
"Anda hanya harus memperbaiki diri. Lebih cepat Anda melakukannya, hasilnya akan semakin bagus," lanjutnya. (AFP/Z-1)
Wozniacki memberikan pujian khusus kepada penjaga gawang Kasper Schmeichel yang melakukan sejumlah penyelamatan gemilang.
Setelah Serbia tersingkir di babak awal, Djokovic memicu kontroversi ketika dia menyatakan akan mendukung Kroasia di laga semifinal melawan Inggris.
Juara Australia Terbuka dan Prancis Terbuka itu meraih kemenangan 6-4, 6-3, 3-6, dan 6-4 atas Cerundolo.
Alcaraz melaju setelah mengalahkan Griekspoor 6-4, 7-6 (7/0), dan 6-3.
Meski akan segera merayakan ulang tahunnya yang ke-37, Federer tetap dipandang sebagai yang terdepan untuk memenangkan gelar Grand Slam-nya yang ke-21.
Andy Murray, Minggu (1/7), mengundurkan diri dari Wimbledon dengan berat hati setelah mengatakan pinggang kanannya belum siap dengan tuntutan-tuntutan dari Grand Slam.
Petenis wildcard asal Rusia itu menang 6-3 dan 6-4 atas lawnanya asal Kanada di putaran pembuka, menyamai raihan Coco Gauff pada 2019 dan CiCi Bellis pada 2015, keduanya di Miami.
Andreeva menjadi petenis berusia 15 tahun ketiga yang menang di babak utama turnamen WTA 1000 ketika dia mengalahkan Leylah Fernandez, pekan lalu.
Setelah melewati pertarungan sengit melawan petenis veteran Jerman Laura Siegemund di putaran pertama AS Terbuka, Gauff tampil dominan dalam laga melawan Andreeva.
Tampil untuk pertama kali di Melbourne Park, Andreeva tampil gemilang untuk mengalahkan Jabeur 6-0 dan 6-2 di Rod Laver Arena dalam tempo 54 menit.
Melawan Mirra Andreeva, Paula Badosa mendekati performa terbaiknya selama 1 jam 34 menit untuk mencetak kemenangan pertamanya sejak 19 Maret
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved