Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PEMBALAP sepeda asal Inggris Mark Cavendish harus memupus mimpinya menyalip rekor kemenangan etape Tour de France setelah ia terjatuh pada etape 8 yang dimenangi oleh Mads Pedersen asal Denmark, Sabtu (8/7) waktu setempat.
Cavendish harus dibawa ambulans lebih dini pada hari itu sebelum Pedersen memenangi sprint menuju finis di depan duet Belgia Jasper Philipsen dan Wout van Aert di Limoges, kota di bagian tengah Prancis.
Pedersen yang mantan juara dunia itu menyayangkan tersingkirnya Cavendish yang saat ini menyamai rekor 34 kemenangan etape milik pembalap Belgia Eddy Merckx.
"Menyedihkan melihat legenda seperti dia mengakhiri Tour seperti itu," kata pembalap 27 tahun dari tim Trek-Segafredo seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Menang di Etape 7, Philipsen Tunda Cavendish Pecahkan Rekor Tour de France
Cavendish yang spesialis sprint harus menyudahi perjuangannya di Tour menyusul dugaan keretakan tulang selangka ketika terjatuh pada 60 km sebelum finis.
Pembalap tim Astana itu tetap mengayuh sepedanya beberapa menit berselang dengan kesakitan setiap kali ia menyentuh bahu kanannya.
Cavendish, yang bakal pensiun pada akhir musim 2023, tak dapat menyembunyikan kesedihannya ketika tim dokter menutup pintu ambulans dan penyelenggara kemudian mengumumkan ia mundur dari ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia itu.
"Ada kecelakaan di depan kami dan Cav harus mengerem karena seseorang berganti jalur," kata pembalap Italia Gianni Moscon yang berada di belakang Cavendish ketika ia jatuh.
Baca juga: Pogacar Menangi Etape 6 Tour de France
"Dia menabrak ban belakang pembalap di depannya dan terjatuh."
Pada klasemen umum, pembalap Jonas Vingegaard masih memegang kendali dan kaus kuning, unggul 25 detik atas Tadej Pogacar. Kedua pembalap itu akan kembali berduel di tanjakan gunung berapi Puy de Dome pada etape 9. "Sangat sedih mendengar berita itu," kata juara bertahan Vingegaard terhadap Cavendish.
Sedangkan Pogacar mengingatkan betapa bahayanya balap sepeda dan mengatakan seluruh pembalap sedih melihat Cavendish pulang lebih awal.
"Setiap orang ingin melihat dia memenangi satu etape lagi," kata pembalap Slovenia itu. "Dia dalam kondisi yang baik apabila Anda melihat dia kemarin sangat ketat," kata Pogacar, yang semasa muda mengidolakan Cavendish.
Pada Minggu (9/7), peloton akan kembali menjalani rute pegunungan yang diprediksi menjadi arena duel Pogacar dan juara bertahan Vingegaard.
Lintasan menuju Puy de Dome dipandang sebagai etape paling menantang, melihat pengalaman beberapa Tour sebelumnya, karena memiliki tanjakan sejauh 13km di mana 4 km di antaranya pada gradien 12%. (Z-6)
Remco Evenepoel berhasil menjuarai etape kelima Tour de France 2025.
Tadej Pogacar melakukan serangan pada tanjakan menuju garis finis dan mengungguli Van der Poel, yang finis posisi kedua di etape keempat Tour de France.
Etape ketiga Tour de France diwarnai sejumlah kecelakaan, termasuk insiden yang menyebabkan Jasper Philipsen mundur dari balapan akibat luka lecet parah dan diduga mengalami patah tulang.
Kemenangan di etape kedua tersebut menjadi kemenangan etape kedua Van der Poel di Tour de France dan menggagalkan Pogacar meraih kemenangan ke-100 sepanjang kariernya.
Tadej Pogacar kembali menjuarai Tour de France di Nice, Minggu (21/7).
Tadej Pogacar, memastikan diri sebagai juara Tour De France 2024. Pembalap UEA Team Emirates itu menyempurnakannya dengan kemenangan etape terakhir di Nice, Minggu (21/7).
Andy Prayoga membuat kejutan dan berhasil mencatatkan waktu tercepat 2 menit 58.208 detik.
Salah satu kejutan tahun ini adalah kembalinya nomor Urban Downhill ke dalam daftar lomba.
ISSI akan memanfaatkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk mempersiapkan atletnya ke dua ajang besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved