Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
TUNGGAL putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, hanya menjadi runner-up Indonesia Terbuka 2023 setelah dalam partai final menyerah dari wakil Denmark Viktor Axelsen 14-21 dan 13-21, di Istora Gelora Bung Karno, Minggu (18/6).
Kekalahan itu membuat Ginting gagal memperbaiki rekornya melawan Axelsen. Ini menjadi kekalahan ke-12 yang dialami Ginting dalam 16 pertemuan melawan Axelsen. Ini juga merupakan kekelahan ke-10 secara beruntun yang dialami Ginting melawan wakil Denmark itu.
"Pertama bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan sepekan dengan baik. Selama satu Minggu juga tidak cedera bersyukur. So far saya puas setelah di Singapura bisa dikatakan Minggu yang berat back to back dari pertama dan terakhir bersyukur bisa melewati itu semua," kata Ginting usai laga.
Baca juga : Anthony Ginting Harus Akui Keunggulan Victor Axelsen di Final Indonesia Terbuka
Menurutnya, Axelsen merupakan lawan yang tangguh dengan fisik dan skill yang baik. Ginting mengaku akan terus berupaya untuk mencari celah untuk mengalahkan tunggal putra nomor satu dunia itu.
"Axelsen unggul di tinggi badan, strategi harus sabar banget. Menurut saya tidak masalah kendala seperti itu bukan hanya saya saja. Merasakan hal yang sama pastinya akan kami cari terus celahnya di mana," kata Ginting.
Baca juga : Turnamen Indonesia Terbuka 2023, Cek Jadwal dan Skor di Sini
Sejak awal gim pertama, Axelsen mendominasi pertandingan. Axelsen unggul 11-10 di paruh gim. Usai jeda, Ginting kerap melakukan kesalahan sendiri. Gim pertama direbut Axelsen dengan 21-14. Pada di gim kedua, dominasi permainan Axelsen semakin tak terbendung. Kemenangan pun diraih Axelsen dengan 21-13.
"Fokusnya tidak mau terlalu ke Axelsen juga karena yang lain juga harus diwaspadai. Pastinya sudah lebih memperhatika lagi sama kelemahan dia, pastinya saya terus belajar supaya ke depannya bisa terus memberikan perlawanan," kata Ginting.
Dengan kemenangan ini, Axelsen berhasil meraih gelar juara ketiga kalinya secara beruntun. Sebelumnya Axelsen menjuarai Indonesia Terbuka 2021 dan 2022.
Sementara itu, pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah mengatakan di laga itu, fokus Ginting sedikit terganggu karena angin di lapangan. Dari strategi yang dibuat Ginting juga sudah terbaca oleh Viktor Axelsen.
"Viktor pemain yang hebat, jadi pasti suatu hari bisa dilewati. Masyarakat inginnya menang, tunggu saja. Mudah-mudahan Ginting bisa menang dari Axelsen," kata Irwansyah.
Ia berharap performa Ginting terus meningkat meskipun gagal menjadi kampiun di kandang sendiri. "Kalah menang yang tadi sudah biasa ke depannya lebih bisa berprestasi lagi. Dari performa dia dengan kondisi yang sedikit capek sudah memaksa jadi mungkin next time bisa juara," kata Irwansyah. (Z-5)
Alwi Farhan, yang baru saja naik ke level senior, akan menguji kemampuannya melawan Viktor Axelsen, pebulu tangkis berusia 31 tahun yang sarat pengalaman dan prestasi.
Jonatan Christie melangkah ke final Tiongkok Masters 2024 atau China Masters 2024. Tiket ke partai puncak diraih Jonatan usai mengalahkan andalan tuan rumah Shi Yu Qi di babak semifinal.
Sebanyak 28 pebulu tangkis akan terbagi menjadi empat tim yang masing-masing beranggotakan tujuh pemain.
Ginting menang atas Shi Yu Qi yang berstatus unggulan pertama dengan dua gim 21-11, 21-8.
Viktor Axelsen menjadi orang pertama yang mempertahankan gelar tunggal putra Olimpiade sejak legenda bulu tangkis Tiongkok Lin Dan, yang meraih medali emas pada 2008 dan 2012.
Axelsen mengalami cedera saat kemenangan babak 16 besar atas petenis Taiwan Lin Chun-yi di Singapura Terbuka 2024.
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved