Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo turun tangan untuk menyelesaikan dualisme yang terjadi pada kepengurusan cabang olahraga tenis meja.
Dito telah bertemu dan mencapai kesepakatan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi Lay dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) PTMSI Oegroseno di Kediaman Menpora, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (19/4).
Seusai pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan persoalan yang selama ini terjadi pada cabang olahraga tenis meja kepada Menpora Dito.
Baca juga: Tenis Meja Dicoret, PB PTMSI Kecewa tidak Bisa Berpartisipasi di SEA Games 2023
"Telah terjadi kesempatan antara Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Peter Layardi Lay untuk menyerahkan sepenuhnya ke Menpora untuk penyelesaian permasalahan dan persatuan tenis meja," ujar Dito di laman daring Kemenpora, Rabu (19/4).
Adanya kesempatan ini, kata Dito, menjadi kabar baik untuk perbaikan dan kemajuan olahraga tenis meja di Indonesia.
"Akhirnya, setelah 10 Tahun lebih organisasi tenis meja bersengketa bisa menemukan solusi. Kedua pihak telah sepakat untuk ditengahi oleh Kemenpora dalam menyelesaikan konflik lebih dari 10 tahun di PTMSI," kata Dito.
Baca juga: Tenis Meja tidak ikut SEA Games, Keanggotaan Indonesia di SEATTA terancam Kena Banned
Menpora berusia 32 tahun itu juga mengatakan untuk normalisasi kepengurusan tenis meja akan dipimpin langsung dirinya.
"Sekarang saya akan memimpin langsung normalisasi kepengurusan PTMSI dengan cara yang sesuai peraturan berlaku dan terus berkoordinasi dengan kedua belah pihak," ujar Dito.
"Saya ucapkan terima kasih untuk Pak Oegroseno dan Pak Peter Layardi yang sangat serius memikirkan masa depan olahraga tenis meja di Indonesia," pungkas Dito. (Ant/Z-1)
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir masih melakukan lobi dan diskusi kepada FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi berat.
Berdasarkan hasil undian yang dilakukan Rabu (5/4) sore, timnas sepak bola putra Indonesia terhindar dari pesaing berat, yakni Vietnam dan Thailand, juara dan runner-up SEA Games 2021.
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengaku asam lambungnya sempat naik saat menyaksikan perjuangan timnas U-22 Indonesia berlaga di babak final SEA Games 2023 melawan Thailand.
"Ini salah satu cara untuk mengangkat animo sepak bola karena Argentina adalah tim kelas dunia."
Timnas telah melatih mentalnya sehingga menjadi modal perkembangan yang lebih baik ke depan.
Menpora mengatakan rencana renovasi JIS berkembang seiring kepastian lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Keberhasilan Indonesia menjadi juara di cabang sepak bola dalam ajang SEA Games di era Rizky Ridho dkk merupakan kesuksesan Indonesia untuk kali ketiga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved