Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TADEJ Pogacar menjadi kampiun di etape ke-17 Tour de France tetapi Jonas Vingegaard, yang selangkah lagi menjuarai balapan sepeda bergengsi dunia itu, finis di belakang sang juara bertahan untuk mempertahankan jersey kuning yang menjadi lambang pemimpin klasemen keseluruhan.
Akselerasi Pogacar di puncak pendakian terakhir sepanjang 8 km dengan ketinggian 7,8% membuatnya meraih sukses di etape ketiga Tour de France tahun ini, yang memberinya bonus waktu 10 detik.
Namun, Vingegaard memperoleh bonus waktu enam detik untuk finis urutan kedua sehingga dia masih memimpin di atas pembalap Slovenia itu dalam selisih waktu dua menit 18 detik.
Baca juga: Pogacar Belum Menyerah di Sisa Etape Tour de France
Bekal ini membuat Vingegaard nyaman dalam memasuki etape pegunungan terakhir, Kamis (21/7), yang menempuh trek Pyrenean yang melelahkan sampai Hautacam.
Geraint Thomas, yang merupakan juara edisi 2018, finis di urutan keempat di belakang rekan setim Pogacar di tim Emirates, Brandon McNulty. Finis ini menguatkan cengkeraman Thomas di posisi ketiga klasemen keseluruhan.
Thomas, yang melewati garis finis dalam selisih waktu 2 menit 7 detik di belakang Pogacar, tertinggal 4 menit 56 detik dari Vingegaard dalam klasemen keseluruhan.
Etape Kamis merupakan kesempatan lain bagi Pogacar untuk menyalip Vingegaard, tetapi runner-up tahun lalu itu tampaknya tidak tergoyahkan melalui tiga pendakian kategori-satu yang membumbui bagian kedua perjalanan sejauh 129,7 km dari Saint Gaudens.
Hanya pada meter-meter terakhir Pogacar sedikit unggul di tanjakan di 13 persen untuk menjuarai etape 17 ini. Kini, dia menghadapi tugas yang tampaknya tidak bisa dia atasi untuk membalikkan situasi karena balapan tinggal etape Kamis dan time trial terakhir, Sabtu (23/7) nanti.
"Saya berjuang sampai finis. Tentu saya kehilangan empat detik tetapi saya tetap senang," kata Vingegaard.
"Kami tidak pernah tahu kapan Tadej menggebrak, sering kali dia menggebrak pada saat yang tak Anda duga. Anda hanya perlu waspada dan hari ini saya begitu," lanjutnya.
Pogacar, yang kehilangan dua rekan setimnya yang lain setelah Marc Soler finis di luar batas waktu, Selasa (20/7) dan Rafal Majka ditarik keluar karena cedera pagi hari, menunjukkan bahwa dia tidak akan menyerah begitu saja. (Ant/OL-1)
Bernal hanya harus mampu mempertahankan keunggulannya di klasemen di etape ke-20 yang menempuh jarak 59 km dari Albertville.
Dia menjadi pembalap Kolombia pertama yang menjuarai balapan sepeda paling bergengsi di dunia itu, sekaligus menjadi juara paling muda dalam kurun satu abad terakhir.
Semua opsi telah dipertimbangkan, termasuk penundaan atau pembatalan TdF yang telah bergulir sejak 1903 tersebut.
Tour de France, yang dijadwalkan start di Nice pada 27 Juni, masih sesuai jadwal.
Semula, ajang balap sepeda itu dijadwalkan digelar 27 Juni hingga 19 Juli 2020.
Tour yang seharusnya digelar mulai 27 Juni itu terpaksa ditunda karena pandemi virus korona.
Secara keseluruhan, Pogacar, kini, mencatat keunggulan sangat besar lima menit 45 detik di depan Vingegaard.
TADEJ Pogacar akan menjadi pebalap termuda yang meraih dua kemenangan Tour de France.
PEMBALAP sepeda asal Slovenia, Tadej Pogacar menjuarai Tour de France (TdF) 2021 yang berakhir Minggu (18/7).
Pembalap berusia 22 tahun itu tampil dominan di pekan pertama Tour de France sebelum akhirnya memakai jersey kuning di bawah Ard de Triomphe.
Pogacar melancarkan serangan di tanjakan tajam, 500 meter sebelum finis, untuk mengungguli rival utamanya, Jonas Vingegaard dan Adam Yates.
Di etape ke-12, Pogacar harus puas finis di posisi kelima dengan catatan waktu 4 jam 58 menit 47 detik, berjarak sekitar 3 menit 23 detik dari juara etape ke-12 Tom Pidcock.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved