Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERAIH medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi-Lin, mengakui serangan ganda putra Indonesia yang sangat cepat dan kerap menyulitkan pasangan Taiwan itu di beberapa turnamen, termasuk di Indonesia Terbuka.
Lee/Wang harus mengakui keunggulan ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan di babak 16 besar Indonesia Terbuka 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (16/6). Unggulan keempat itu kalah dalam pertarungan tiga gim 16-21, 21-17, dan 14-21.
Lee/Wang mengakui ada perbedaan ketika pertama kali menghadapi Pram/Yere di Orleans Masters 2019 saat pertandingan tersebut dimenangi oleh pasangan Taiwan itu.
Baca juga: Berhasil Kalahkan Juara Olimpiade, Pram/Yere Tolak Takabur
"Kami merasa tampil baik hari ini, tetapi lawan juga bermain bagus. Hanya saja kami merasa kontrol bola tidak begitu bagus sehingga banyak poin yang hilang di awal," kata Wang Chi-Lin kepada awak media.
Kekalahan itu memperpanjang puasa gelar Lee/Wang pada musim ini. Pasangan tersebut sebelumnya juga tersingkir di babak perempat final Indonesia Masters 2022 setelah kalah dari Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
"Serangan dari pemain ganda putra Indonesia lebih bagus sehingga kami harus selalu mempersiapkan diri bagaimana cara menghadapi serangan dari tim Indonesia yang begitu cepat," ucap Wang.
Lee/Wang belum meraih gelar apa pun sejak meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Padahal, pasangan peringkat empat dunia itu tampil dominan pada awal tahun lalu dengan memboyong empat gelar berturut-turut pada turnamen Super 1000 Thailand Open 1 dan 2, BWF World Tour Finals, dan emas Olimpiade Tokyo. (Ant/OL-1)
Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di semifinal Indonesia Terbuka saat melawan pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae 18-21, 21-19, 21-23.
Adnan/Indah menyingkirkan unggulan pertama asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, di putaran pertama Indonesia Terbuka.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Bagi Fajar Alfian, warna biru bukan sekadar perubahan visual semata, melainkan menyentuh sisi emosionalnya sebagai seorang pendukung Persib Bandung atau Bobotoh.
Pertemuan sesama wakil Merah Putih itu akan mempertemukan unggulan kedelapan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi melawan pasangan muda Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved