CEO Formula 1 Harap Hubungan Mercedes dan Red Bull Membaik di Musim 2022

Ilham Ananditya
23/12/2021 13:00
CEO Formula 1 Harap Hubungan Mercedes dan Red Bull Membaik di Musim 2022
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton beradu cepat dengan pembalap Red Bull Max Verstappen di GP Abu Dhabi.(AFP/Giuseppe CACACE)

CEO Formula 1 Stefano Domenicali menilai persaingan antara Mercedes dan Red Bull memanas sejak perebutan gelar juara dunia 2021. Ia berharap rivalitas antar kedua tim itu membaik pada musim depan.

Kemarahan Mercedes memuncak ketika laga terakhir GP Abu Dhabi berjalan. Persaingan di penghujung lap menjadi penyebab terbesar kekecewaan pembalap Lewis Hamilton dan CEO Mercedes Toto Wolff.

Hubungan antara CEO Mercedes, Wolff dan Tim Prinsipal Red Bull Christian Horner jadi kena imbasnya. Bahkan terkadang terjadi perang kata-kata dalam konferensi pers FIA.

Baca juga: Terkait Insiden di GP Abu Dhabi, Latifi Diancam Dibunuh

Domenicali menilai satu hal yang perlu ditangani F1 pada tahun depan adalah tidak membiarkan imbas dan dampak buruk musim ini berlarut-larut. Ia ingin adanya hubungan yang akur demi kebaikan kejuaraan F1.

"Kami memiliki banyak keraguan dan harus segera menghadapinya. Kami memiliki masalah yang harus kami kelola. Kami harus mengevaluasi secara kontinu hubungan antara Red Bull dan Mercedes. Untuk menghindari masalah pribadi yang kemudian bersinggungan sehingga tidak ada manfaatnya," tutur pria asal Italia itu.

Meski tidak jadi mengajukan banding soal pelanggaran regulasi FIA, nyatanya masih terpendam kekecewaan Mercedes akan kinerja FIA.

"Kami sudah berbicara dengan Presiden FIA (Mohammed ben Sulayem). Kami berbicara tentang prioritas masalah dan ada banyak yang harus dihadapi," ungkap Domenicali.

"Tetapi sikap diam saat ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Sehingga tidak menimbulkan kontroversi lebih lanjut," lanjutnya.

Menurut Domenicali, dengan kedatangan Sulayem sebagai Presiden FIA yang baru, bakal ada perubahan besar nan dinamis di FIA.

"Dengan pergantian kepresiden di FIA, mungkin juga ada perubahan keseimbangan di dalam FIA. Menurut kami itu akan memiliki peran yang sangat mendasar," tuturnya. (Autosport/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya