Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DUA atlet panjang tebing Papua Abas Hamid dan Nesthy Stella Iriani Pedai berhasil menambah koleksi emas untuk kontingen Papua di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, Rabu (29/9).
Tambahan koleksi emas dari Abas dan Nesthy berasal dari cabang olahraga (cabor) panjat tebing di nomor Speed Klassic Campuran dengan catatan waktu 34,58 detik.
Di posisi kedua, atlet asal Jawa Timur (Jatim), Rahmad Adi Mulyono dan Dhorifatus Syafi'iyah berhak atas medali perak dengan 34,59 detik. Sementara medali perunggu diraih pasangan Aspar dan Mudji Mulyani asal DKI Jakarta dengan 37,20 detik.
Seremoni penyerahan dan pengalungan medali kepada para juara dilakukan oleh Yenny Wahid, Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di venue panjat tebing SP2 Poros SP 5.
“Medali emas sudah menjadi target awal. Kami sangat senang karena sesuai harapan, ini juga berkat dukungan masyarakat Papua, khususnya masyarakat Mimika," ungkap Abas didampingi Nesthy saat jumpa pers usai pengalungan medali.
Baca juga : Kirab Api PON Papua tiba di Pegunungan Tengah Papua
"Terima kasih kepada keluarga besar Papua yang sudah dan selalu mendukung saya. Saya masih banyak belajar dan akan terus berusaha untuk menampilkan hasil yang maksimal," ujar Nesthy.
Abas dan Nesthy sebelumnya pernah mengikuti Kejurnas, sementara ajang PON merupakan pertama kalinya bagi mereka.
Secara terpisah, Dhorifatus Syafi'iyah, mengaku capaian prestasi bersama Adi Mulyono merupakan hasil terbaik dan maksimal dipersembahkan bagi daerahnya.
"Kita sudah main maksimal, apapun hasilnya, ini yang terbaik. Kalau untuk kesulitan tidak ada karena kita main sangat tenang dan arena disini sangat bagus dan berstandar internasional," apresiasi Dhorifatus Syafi'iyah.
Dhorifatus juga Adi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Jatim yang sudah mendukung hingga meraih sukses medali perak di bumi Cenderawasih. (OL-7)
Indonesia mencatat prestasi gemilang di ajang ASEAN Climbing Championship 2025 yang digelar di Putrajaya, Malaysia.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Kiromal Katibin berhak meraih medali emas karena mencatatkan waktu terbaik 4,83 detik, saat menjalani kualifikasi di hari sebelum kompetisi dihentikan akibat faktor cuaca.
Dukungan penyelenggaraan IFSC World Cup Bali 2025 juga datang dari EIGER Tropical Adventure, brand penyedia perlengkapan luar ruang asal Indonesia.
Atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin, meraih medali perunggu pada babak final disiplin speed putra di kompetisi Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/5).
Delapan atlet putra dan putri Indonesia lolos ke putaran final pada kategori speed Piala Dunia Panjat Tebing (IFSC) 2025 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/5).
Kasus itu diduga melibatkan oknum pejabat-pejabat di lingkungan Pemprov Papua langsung maupun tidak langsung.
Meskipun sudah melakukan upaya hukum, proses persidangan masih berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas.
Julita berharap agar penyelesaian kasus ini memiliki titik terang.
"Saya kira desertasi ini luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Papua. Bahkan saya langsung tanyakan langkah konkretnya untuk ke depan."
utang Pemerintah kepada pihak ketiga yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah
Pesepak bola asal Merakuke, Papua, itu dikontrak selama tiga tahun dan menjadi pemain baru kelima Macan Kemayoran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved