Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
NOVAK Djokovic gagal menyapu bersih semua gelar Grand Slam pada tahun ini setelah kalah dari petenis Rusia Daniil Medvedev di final Amerika Serikat (AS) Terbuka.
Kekalahan itu juga membuat Djokovic gagal meraih gelar Grand Slamnya yang ke-21 sehingga tertahan di catatan 20 gelar, sama dengan Roger Federer dan Rafael Nadal.
Djokovic menyerah 4-6, 4-6, dan 4-6 dari Medvedev di laga final AS Terbuka
Baca juga: Mimpi Grand Slam Djokovic Dibuyarkan Medvedev di AS Terbuka
"Saya meminta maaf kepada para pecinta tenis dan Novak karena saya tahu dia sedang mengejar sejarah," ujar Medvedev.
"Apa yang Anda capai dalam karier Anda, bagi saya, itu membuat Anda petenis terhebat sepanjang sejarah," lanjutnya.
Medvedev, yang merupakan runner-up AS Terbuka 2019, meraih gelar Grand Slam pertamanya setelah tiga kali tampil di final.
"Selamat untuk Daniil. Penampilan yang luar biasa. Jika ada orang yang layak memenangkan gelar Grand Slam, itu adalah Anda," kata Djokovic.
Sembari menangi, Djokovic kemudian mengucapkan terima kasih kepada para pendukung yang terus memberikan dukungan mereka meski petenis Serbia itu ketinggalan dua set dan dua kali dipatahkan servisnya di set penentuan.
"Meski saya gagal menang, hati saya bergembira. Saya adalah orang yang paling berbahagia di dunia karena Anda membuat saya merasa spesial pada hari ini," ungkap Djokovic.
"Kalian semua menyentuh batin saya. Saya tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya di New York," imbuhnya.
Djokovic melihat rekor 27 kemenangan beruntun di Grand Slam miliknya terhenti, kurang dari tiga dari rekor yang dibuatnya pada 2015 dan 2016 kala dia memenangkan empat Grand Slam secara beruntun yang berakhir di Prancis Terbuka 2016.
Adapun Medvedev menjadi petenis Rusia ketiga yang memenangkan gelar Grand Slam setelah Yevgeny Kafelnikov pada Prancis Terbuka 1996 dan Australia Terbuka 1999 serta Marat Safin yang menjuarai AS Terbuka 2000 dan Australia Terbuka 2005. (AFP/OL-1)
JUARA AS Terbuka Aryna Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia menggusur Iga Swiatek yang sebelumnya menempati posisi puncak.
Tahun ini, Coco Gauff belum mencapai final lagi setelah mempertahankan gelarnya di Auckland, Januari lalu.
Kali ini, ia akan tampil bersama petenis nomor 1 dunia Iga Swiatek, runner-up AS Terbuka, Jessica Pegula, dan Elena Rybakina.
Kemenangan Jannik Sinner di AS Terbuka terjadi 19 hari setelah dia dinyatakan tidak bersalah meski dua kali dinyatakan positif zat terlarang dalam tubuhnya, Maret lalu.
Aryna Sabalenka sukses menjadi juara di AS Terbuka 2024 usai mengandaskan wakil tuan rumah Jessica Pegula 7-5 dan 7-5 pada partai final di New York, Minggu (8/9) WIB.
Sabalenka yang merupakan petenis nomor dua dunia menang 7-5 dan 7-5 untuk menambah gelar AS Terbuka ke dalam kemenangan beruntun di Australia Terbuka.
Djokovic mengatakan dirinya akan tetap memburu gelar dari ajang grand slam.
Petenis Jannik Sinner melanjutkan performa yang gemilangnya. Dia menaklukkan Novak Djokovic dengan skor 6-4, 7-5, 7-6(3) pada semifinal di Paris Jumat (6/6) waktu setempat.
Novak Djokovic, juara tiga kali di Prancis Terbuka, merupakan petenis kedua yang mencatat 100 kemenangan di ajang tersebut setelah peraih 14 gelar Rafael Nadal, sebanyak 112 kemenangan.
Di perempat final Prancis Terbuka, petenis Serbia berusia 38 tahun yang merupakan unggulan keenam, Novak Djokovic akan menghadapi petenis Britania Raya Cameron Norie..
Novak Djokovic memohon kepada panitia Prancis Terbuka agar tidak menjadwalkan laga babak ketiga pada Sabtu malam demi menonton final Liga Champions antara PSG vs Inter.
Jannik Sinner bersiap menghadapi Richard Gasquet di Roland Garros 2025 dalam laga emosional jelang pensiun Gasquet. Sementara itu, Novak Djokovic dan Coco Gauff melangkah ke babak kedua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved