PETENIS Inggris Emma Raducanu menjadi petenis kualifikasi pertama yang merebut gelar Grand Slam dengan mengalahkan petenis Kanada Leylah Fernandez 6-4 dan 6-3 di laga final putri Amerika Serikat (AS) Terbuka, Minggu(12/9) dini hari WIB.
Petenis yang masih berusia 18 tahun itu mengatakan prestasi itu membuktikan betapa kuatnya tenis putri.
Raducanu, yang berada di peringkat 150, adalah petenis putri pertama Inggris dalam 44 tahun yang memenangkan gelar Grand Slam
Baca juga: Jadi Juara AS Terbuka, Raducanu Cetak Sejarah
Petenis putri Inggris terakhir yang berhasil mengangkat trofi juara turnamen Grand Slam adalah Virginia Wade. Momen itu terjadi pada 1977 ketika Virginia Wade menjadi juara Wimbledon.
Bertanding sejak babak kualifikasi, Raducanu tidak pernah kalah satu set pun.
Raducanu juga menyamai torehan ratu tenis dunia Serena Williams yang menjuarai Grand Slam di usia 18 tahun. Itu terjadi pada 1999 saat adik Venus Williams itu mengalahkan Martina Hingis.
"Ini menunjukkan masa depan tenis putri dan kedalaman permainannya sangat bagus, setiap pemain dalam undian memiliki kesempatan untuk memenangkan turnamen apa pun," kata Raducanu.
Meski berstatus nonunggulan, Raducanu selalu tampil percaya diri hingga akhirnya berhasil menyapu bersih tujuh laga babak utama AS Terbuka 2021 untuk membawa pulang trofi.
Secara keseluruhan, Raducanu berhasil menyapu bersih 20 set yang dia lakoni selama AS Terbuka 2021.
"Itu adalah pertandingan yang sangat sulit tetapi saya pikir levelnya sangat tinggi. Saya harus memainkan beberapa tenis terbaik saya," ujarnya.
Ratu Inggris Elizabeth II termasuk orang pertama yang memberikan penghormatan atas prestasi Raducanu.
"Ini adalah pencapaian luar biasa di usia yang begitu muda, dan merupakan bukti kerja keras dan dedikasi Anda," ujar Ratu Elizabeth II dalam sebuah pernyataan.
"Saya tidak ragu penampilan luar biasa Anda, dan lawan Anda Leylah Fernandez, akan menginspirasi generasi pemain tenis berikutnya. Saya mengirimkan harapan baik saya yang terhangat kepada Anda dan banyak pendukung Anda," lanjutnya.
Sementara, bagi Fernandez, meski tidak berhasil meraih trofi di usinya yang masih 19 tahun itu tetap membuatnya bangga.
Fernandez menyingkirkan juara bertahan Naomi Osaka, peringkat kedua Aryna Sabalenka, unggulan kelima Elina Svitolina dan pemenang tiga kali Slam Angelique Kerber dalam perjalanan epiknya ke final.
"Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri dengan cara saya bermain selama dua minggu terakhir. Saya berharap bisa kembali ke sini di final dan meraih trofi," kata Fernandez. (AFP/Theguardian/OL-1)