Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Nishikori Sepakat dengan Osaka Soal Olimpiade Tokyo

Basuki Eka Purnama
11/5/2021 07:35
Nishikori Sepakat dengan Osaka Soal Olimpiade Tokyo
Petenis Jepang Kei Nishikori(AFP/Filippo MONTEFORTE)

BINTANG tenis Jepang Kei Nishikori, Senin (10/5), mengaku sepakat dengan kompatriotnya Naomi Osaka bahwa penyelenggara Olimpiade Tokyo perlu membahas kembali apakah pesta olahraga empat tahunan itu bisa dilaksanakan dengan aman di tengah pandemi covid-19.

Status darurat covid-19 di ibu kota Jepang itu dan sejumlah bagian dari negara Asia Timur itu telah diperpanjang sejak Jumat (7/5), kurang dari tiga bulan sebelum Olimpiade dihelat.

Sebagian masyarakat Jepang juga mendesak pembatalan Olimpiade, yang telah tertunda dari jadwal asli penyelenggaraannya pada musim panas tahun lalu karena krisis kesehatan global.

Baca juga: Sinner akan Hadapi Nadal di Putaran Kedua Italia Terbuka

Osaka, Minggu (9/5), menggarisbawahi perlu adanya pembahasan apakah Olimpiade harus berlangsung.

Nishikori, yang merupakan mantan petenis peringkat empat dunia, mengatakan akan sulit menghelat Olimpiade, bahkan di stadion tertutup bagi penonton, karena tingginya angka atlet yang berpartisipasi.

"Saya tidak paham apa yang mereka pikirkan dan saya tidak tahu sejauh apa yang mereka pikirkan tentang bagaimana mereka akan membuat gelembung, karena ini bukan hanya 100 orang yang ikut turnamen ini," kata Nishikori setelah mengalahkan Fabio Fognini di babak pertama Italia Terbuka.

"Ada 10.000 orang di kampung atlet dan bertanding di turnamen. Jadi saya rasa itu tidaklah mudah, khususnya (dengan) apa yang terjadi saat ini di Jepang. Itu tidak ada faedahnya," lanjutnya.

Penyelenggara telah menyatakan bahwa fans asing tidak akan diizinkan masuk ke Jepang untuk menonton Olimpiade.

Nishikori melewatkan Amerika Serikat (AS) Terbuka tahun lalu setelah terjangkit covid-19. Dia juga harus menjalani karantina di hotel selama dua pekan untuk Australia Terbuka, Februari lalu.

"Jika mereka bisa membuat gelembung yang baik, mungkin mereka bisa melakukannya, tapi ada risikonya juga. Anda tahu, apa yang terjadi jika ada ratusan kasus di kampung atlet, atau ribuan?" ungkap Nishikori.

"Corona sangat cepat menyebar. Jadi saya sependapat dengan Naomi. Anda harus benar-benar membahasnya, bagaimana Anda bisa bertanding
dengan sangat aman," imbuhnya.

Jepang telah mencatatkan sedikitnya 10.500 kematian akibat covid-19, meski angkanya lebih rendah dari banyak negara lainnya.

Akan tetapi, proses vaksinasi di negara itu berjalan lambat dan sejumlah wilayah telah menyaksikan kenaikan kasus ketika varian baru covid-19 menimbulkan gelombang infeksi baru. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik