Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
BAGI masyarakat Indonesia, bulu tangkis bukan hanya sekadar olahraga, namun menjadi kebanggaan nasional.
Siapa sangka Kamis (18/3) pagi ini, Indonesia dikejutkan kabar pilu dari para atlet yang hendak berlaga di All England. Mereka dilarang bermain bukan karena kesalahan sendiri, namun aturan yang tidak adil dari pemerintah Inggris.
Seluruh kontingen Indonesia dilarang bermain di All England dan diharuskan melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Sebab, ada satu penumpang pesawat yang dinyatakan positif covid-19.
Dalam ketentuan tersebut, pemerintah Inggris mengharuskan seluruh penumpang untuk melakukan isolasi mandiri, jika ada minimal satu penumpang positif covid-19. Akibatnya, seluruh atlet Indonesia dinyatakan WO oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Baca juga: Didepak dari All England, Menpora: Kita tak akan Tingggal Diam
Menyikapi hal ini, pengamat olahraga Djoko Pekik Irianto menyayangkan keputusan BWF. Menurutnya, panitia penyelenggara seharusnya menjembatani, bukan justru lepas tangan terhadap insinden ini.
“Semestinya, tim kita bisa dilakukan tes PCR ulang. Untuk memastikan apakah anggota tim ada yang positif atau tidak. Jika tidak ada yang positif, seharusnya diperbolehkan untuk turun di arena,” ujar Djoko dalam keterangan resmi, Kamis (18/3).
Sebagai informasi, pihak BWF telah melakukan dua kali tes kepada seluruh kontingen peserta All Englan. Adapun tes kedua dilakukan karena tes pertama dianggap tidak konklusif. Lalu, terdapat tujuh orang positif covid-19.
Namun, pada tes kedua tujuh orang tersebut mendadak dinyatakan negatif. Pada kedua tes tersebut, seluruh kontingen Indonesia juga dinyatakan negatif covid-19. Djoko berpendapat bila tidak ada solusi, sebaiknya PBSI meminta klarifikasi ke panitia All England dan juga BWF. Ini penting untuk mendapatkan jawaban permanen dan akuntabel.
Baca juga: PBSI Ungkap Alasan Tim Indonesia Batal Berlaga di All England
“Hal ini karena sangat merugikan kita. Apalagi jika hasil All England diperhitungkan seabagi kredit prakualifikasi Olimpiade Tokyo,” pungkas Djoko.
Pemerintah melalui Kemenpora dan Kemenlu perlu mendorong Kedubes RI di Inggris untuk mencarikan solusi. Sehingga, tim dapat tetap bertanding jika memang tidak ada yang terpapar covid-19.
“Terlepas apakah tim tetap bisa main atau tidak di All England, ini menjadi pelajaran agar kita benar-benar memperhatikan detail prokes di negara yang kita kunjungi,” imbuhnya.
Saat disinggung apakah perlu men-charter pesawat untuk memberangkatkan kontingen, Djoko menilai hal tersebut tidak dapat dilakukan. Sebab, akan menimbulkan biaya yang besar. Pun, jumlah kontingen yang berangkat tidak banyak.(OL-11)
dengan kesepakatan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), tidak ada lagi hambatan ekspor sawit Indonesia ke pasar Eropa
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
PEBULU tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan sukses merebut gelar juara di ajang Macau Terbuka 2025 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Justin Hoh.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis (31/7) yang mengubah tarif timbal balik terhadap puluhan negara.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Jonatan bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Selasa (24/10), dan mengemas kemenangan dengan skor 21-11 dan 21-19.
TUNGGAL putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung pulang lebih cepat dari ajang Tiongkok Terbuka 2023.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berstatus unggulan pertama akan langsung bertemu finalis Kejuaraan Dunia 2023 asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved