Pemerintah Bangun Laboratorium AntiDoping di Kota Solo

Widjajadi
18/12/2020 18:58
Pemerintah Bangun Laboratorium AntiDoping di Kota Solo
Menpora Zainudin Amali saat jumpa pers pembangunan laboratorium antidoping di kompleks RSO Prof Dr R Soeharso Surakarta, Jumat (18/12).(MI/Widjajadi)

KOTA Solo, Jawa Tengah terpilih menjadi tempat pendirian laboratorium antidoping Indonesia. Labaoratorium itu akan dibangun di dalam kompleks Rumas Sakit Ortopedi Prof.Dr.R Soeharso Surakarta.

"Keberadaan laboratorium antidoping ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia. Kota Solo dipilih karena di kota ini menjadi ajang pertama kali PON digelar," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam jumpa pers di RSO Prof Dr R Soeharso Surakarta, Jumat (18/12).

Menurutnya, kesiapan Kemenpora membangun laboratorium antidoping di Indonesia sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap penegakan anti doping. Lebih dari itu, selama ini untuk tes doping, Indonesia harus mengirim sampel ke luar negeri dengan biaya mahal.

Rencana pembangunan laboratorium ini mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Kementerian Kesehatan dengan menyediakan lahan seluas 700 meter persegi di kompleks RSO Prof Dr R Soeharso Surakarta.

"Saat saya bersama Sesmenpora dan Sekjen LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) mengadakan pembicaraan virtual dengan Presiden Badan Anti Doping Dunia (WADA), kami utarakan, setiap ada kegiatan kita harus kirim sampel ke luar negeri. Padahal Indonesia merupakan negara besar, yang mestinya punya laboratorium anti doping sendiri. WADA mendukung," kata Menpora.

Nantinya menurut Menpora, keberadaan laboratorium antidoping sementara untuk kebutuhan atlet dalam negeri. Baru kemudian bisa untuk internasional, jika sisi kesiapan sudah sempurna. " Yang jelas kedepan dengan adanyanl laboratorium, jumlah tes bisa meningkat signifikan," jelas Menpora.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Rujukan Kemenkes Dr Rita Rogayah mengatakan lokasi yang disediakan RSO Prof Dr R Soeharso sangat strategis, karena berada di depan, dengan luas yang memadai. " Ini menjadi komitmen kami, agar laboratorium dapat segera terwujud," ujar Rita. (R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya