Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMBALAP Mercedes Lewis Hamilton menyebut dirinya hanya manusia biasa yang akan terus belajar, terlebih dari drama penalti di Grand Prix Rusia yang melibatkannya, akhir pekan lalu.
Hamilton gagal menyamai rekor 91 kemenangan Michael Schumacher di Sochi setelah menjalani dua penalti, masing-masing tambahan waktu lima detik dan harus puas finis ketiga setelah start dari pole position.
Beberapa jam setelah lomba, steward balapan memutuskan mencabut hukuman dua poin penalti pembalap Britania itu setelah investigasi mendapati Hamilton menjalankan perintah dari tim dan bukan atas kemauannya sendiri saat latihan start pada tempat yang tidak semestinya.
Steward kemudian memutuskan mendenda tim Mercedes 25.000 euro untuk setiap pelanggaran.
"Saya mungkin tidak selalu bisa melakukannya dengan benar ketika menghadapi kesulitan," tulis Hamilton di Instagram, Selasa (29/9).
"Saya mungkin tidak selalu bereaksi seperti yang Anda inginkan ketika tensinya tinggi, tapi saya hanya manusia biasa dan saya sangat bersemangat dengan apa yang saya lakukan," imbuhnya.
"Saya belajar dan tumbuh setiap hari, dan saya akan ambil pelajaran saya dan tetap bertarung di selanjutnya. Terima kasih kepada kalian yang terus mendukung dan berada di sana berjuang bersama saya," tuturnya.
Baca juga: Hamilton Start Terdepan di GP Rusia
Setiap pembalap mendapat jatah 12 poin penalti per musimnya untuk lisensi super mereka sebelum dikenakan larangan membalap satu seri. Sebelumnya, Hamilton mendapat empat poin penalti di GP Austria karena mengabaikan bendera kuning ketika kualifikasi dan dua poin tambahan setelah insiden senggolan dengan Alexander Albon.
Ia juga mendapat dua poin karena memasuki jalur pit ketika masih tertutup di Grand Prix Italia.
FIA memperkenalkan aturan itu pada 2014 dan selama ini belum ada pembalap yang melebihi batas poin penalti hingga mendapat hukuman satu balapan.
Juara dunia enam kali itu sempat menanggapi pemberian poin kepadanya di Sochi berlebihan dan menuduh pengawas balapan mencoba menghentikan dirinya.
Race director Michael Masi membantah tuduhan itu setelah lomba.
"Jika Lewis ingin mengutarakan sesuatu, seperti yang saya bilang ke dia sebelumnya, pintu selalu terbuka," kata Masi.
"Kami memiliki steward sebagai juri independen untuk mengadili ada pelanggaran dan tidak masalah apakah itu Lewis Hamilton atau salah satu dari 19 pembalap lainnya," tukasnya.
Managing Director F1 Ross Brawn mengatakan Hamilton harus menerima dan belajar dari kesalahannya.(Ant/OL-5)
FRANCESCO Bagnaia (Ducati) menyambut positif lanjutan MotoGP Austria 2025 setelah menemukan rasa percaya diri baru pada motor Ducati Desmosedici GP25 miliknya.
Gelaran MotoGP 2025 kembali bergulir akhir pekan ini di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria. Sesi kualifikasi dan sprint race bakal digelar pada Sabtu (16/8) sore hingga malam WIB.
Ajang Moto GP 2025 kembali bergulir akhir pekan ini dengan seri ke-13 yang digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria.
Marc Marquez tidak pernah meraih kemenangan di GP Austria selama sembilan tahun sejak 2016.
Di tiga musim terakhir, pembalap Ducati Francesco Bagnaia menyapu bersih balapan di GP Austria ini, termasuk Sprint, dalam tiga edisi beruntun.
Musim ini, Jorge Martin melewatkan 10 seri karena menghabiskan waktu untuk pemulihan cedera, setelah pindah dari Prima Pamac Ducati ke Aprilia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved