Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus mendorong pengembangan industri olahraga di tanah air. Salah satu yang disasar adalah menggerakan pemuda dengan keterampilan yang memadai agar bisa bersaing dengan produk luar.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah menuturkan, banyak pemuda yang ingin mendapat hasil yang instant sehingga jarang untuk berkecimpung langsung di industri olahraga yang harus memulai dari nol.
Padahal, peluang bisnis di industri olahraga ini dikatakannya sangat besar, seperti produk olahraga, kepemilikan pusat kebugaran, hingga menjadi event organizer suatu pertandingan. ”Lapangan kerja sangat banyak dan variasi,” kata Faisal dalam webinar dengan tema pengembangan industri olahraga, Kamis (3/9).
Staf Khusus Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mahfudin Nigara mengatakan, produk dari Indonesia sudah banyak menghiasi dunia olahrtaga internasional. Seperti pada Piala Dunia sepak bola pada 1974 dan 1978.
Saat itu, sambungnya, bola yang digunakan buatan Indonesia yang di buat di daerah Sukabumi dan Ciamis. Akan tetapi, dia menyebut kelemahan dari Indonesia belum bisa menjaga kepercayaan.
“Kita lebih suka melakukan pelanggaran dari pada mematuhi aturan. Karena bola yang ada tidak boleh dijiplak, tapi malah dikloning. Akhirnya ditarik dan pada 1982 pembuatan bola berpindah ke Bangladesh," paparnya.
Karena itu, selain membuat produk, hal utama yang harus dijaga adalah kepercayaan. Agar mproduk buatan anak bangsa bisa bertahan dengan waktu yang panjang di pasar international.
Kepala Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Kemenpora, Tri Winarno mengatakan, dari webinar ini diharapkan pemuda bisa lebih melek lagi untuk bisa terjun di industri olahraga. Dari level pemula hingga kualitas international. (R-1)
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Kemenpora membentuk Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga yang bertujuan mengembangkan olahraga industri di Indonesia seperti One Pride MMA.
Karena anggaran berasal dari APBN, maka perlu ada pengawasan bersama antara pemerintah dan cabang olahraga sebagai penerima dana.
ISSI akan memanfaatkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk mempersiapkan atletnya ke dua ajang besar.
Serikat Pekerja menuntut agar kebijakan yang diambil tetap berpijak pada prinsip kedaulatan, keadilan sosial, dan keberlanjutan ekonomi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional — ini momentum penting bagi industri kripto lokal.
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved