Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
HANYA seperempat warga Jepang yang ingin Olimpiade Tokyo yang tertunda akibat pandemi covid-19 tetap diadakan tahun depan. Sebaliknya, mayoritas menginginkan Olimpiade ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal itu terungkap dalam jajak pendapat terbaru seperti dikutip AFP, Senin (20/7).
Hanya 23,9% responden sebuah jajak pendapat nasional selama tiga hari yang dipublikasikan Minggu (19/7) yang menginginkan Olimpiade 2020 digelar tahun depan.
Jajak pendapat yang diselenggarakan kantor berita Kyodo itu mendapati angka 36,4% untuk responden yang meminta ditunda dan 33,7% yang mendukung dibatalkan sama sekali.
Baca juga: Olimpiade Tokyo: Ditunda, Tapi Jadwal Tidak Berubah
Kebanyakan yang mendukung penundaan atau pembatalan adalah mereka yang tidak yakin pandemi sudah terbendung saat Olimpiade berlangsung yang kini dijadwalkan pada 23 Juli 2021.
Survei terpisah yang diselenggarakan surat kabar Asahi Shimbun menemukan angka 33% mendukung Olimpiade digelar tahun depan, sedangkan 61% lainnya mendukung penundaan atau pembatalan.
Olimpiade Tokyo 2020 dibatalkan Maret lalu namun ditunda karena pandemi covid-19.
Jajak pendapat nasional ini mengamini survei terpisah pada bulan lalu terhadap penduduk Tokyo yang menyimpulkan lebih dari separuh penduduk mendukung penundaan atau pembatalan Olimpiade.
Jepang dan para pejabat Olimpiade sudah tegas menyatakan tidak akan ada lagi penundaan.
Namun, kekhawatiran meningkat di Jepang mengenai gelombang baru infeksi di mana ibu kota Tokyo sendiri mencatat kasus harian yang tinggi belakangan hari ini.
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach, pekan lalu, menyatakan Olimpiade Tokyo bisa menjadi 'tonggak unik bagi seluruh dunia' dengan menegaskan bahwa event ini 'akan menjadi pertemuan seluruh dunia pertama setelah pandemi covid-19.'
Namun, Bach menyatakan pihaknya sudah menyiapkan beberapa format Olimpiade jika pandemi tidak berhenti, di antaranya pertandingan Olimpiade tanpa penonton.
Kyodo News melakukan survei telepon kepada 1.045 orang, sedangkan Asahi melakukan survei serupa terhadap 2.097 responden. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved