Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Petenis Dustin Brown Rasakan Pengalaman Surealis di Tengah Pandem

Antara
02/5/2020 23:18
Petenis Dustin Brown Rasakan Pengalaman Surealis di Tengah Pandem
Petenis Jerman, Dustin Brown.(Antara)

PETENIS Jerman Dustin Brown mengaku merasakan pengalaman surealis ketika ia melakoni pertandingan kompetitif dalam turnamen Tennis Point Exhibition Series yang mulai digelar pekan ini di Jerman, di tengah marabahaya pandemi Covid-19 yang masih mengintai.

Brown yang namanya sempat tenar karena menumbangkan Rafael Nadal dalam Wimbledon 2015 merupakan petenis paling terkenal di antara delapan kompetitor yang ambil bagian dalam turnamen di Base Tennis dekat Koblenz.

Tur ATP dan WTA sampai masih ditangguhkan setidaknya hingga pertengahan Juli, tetapi ajang yang diikuti Brown tersebut --yang merupakan bagian pertama dari tiga rangkaian ajang Exo Tennis Series-- setidaknya menyajikan aksi kompetisi olahraga di tengah pandemi.

"Sungguh menyenangkan akhirnya bisa bertanding, sejujurnya agak surealis, mengingat segala yang tengah berlangsung di seluruh belahan dunia," kata mantan petenis yang sempat menempati urutan ke-64 dunia itu, dilansir Reuters, Sabtu (2/5).

"Dengan segenap panduan keselamatan saya pikir semua orang melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan ketika sepertinya hal itu tak mudah dilakukan. Sungguh menyenangkan bisa berada di sini dan merasakan sedikit keriaan," ujarnya menambahkan.

Turnamen Tennis Point Exhibition yang dijadwalkan berlangsung 1-5 Mei 2020 tersebut digelar tanpa penonton, hakim garis maupun anak bola serta pemain dilarang untuk bersalaman selepas bertanding.

Tiap pemain tiba di arena sendirian dan diberi ruang tersendiri untuk bersiap. Di lapangan, mereka duduk di bangku yang berlawanan tiap kali waktu istirahat.

Pertandingan Tennis Point Exhibition dilangsungkan di lapangan berpermukaan tanah liat itu menggunakan format pendek, yakni pemain yang mencapai empat poin berhak meraih per gim serta tanpa sistem deuce.

"Tak banyak tekanan," kata petenis berusia 35 tahun itu yang turut bertanggung jawab merancang format tanding bersama pemilik Base Tennis, Rodney Rapson.

"Sulit untuk bangun dari tempat tidur dan berlatih ketika Anda tak mengetahui kapan bisa bertanding, jadi ajang ini cukup membantu memulihkan mental dalam beberapa pekan terakhir, bahwa sesuatu akan dilangsungkan. ni adalah seberkas cahaya di ujung lorong gelap," ujarnya menambahkan.

Selepas format round-robin antara delapan peserta rampung, akan dilangsungkan fase playoff untuk menentukan klasemen akhir pada Senin (4/5). Rangkaian berikutnya dari Exo Tennis akan mulai berlangsung pada 7 Mei. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik