Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PASANGAN ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengaku cukup puas dengan hasil di turnamen All England 2020 meski hanya menduduki posisi dua setelah dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dengan skor 18-21, 21-12, dan 19-21 di babak final, Minggu (15/3) waktu setempat.
Menurut pasangan berjuluk Minions itu, hasil dari turnamen yang berlangsung di Birmingham, Inggris, dinilai jauh lebih baik dari hasil mereka tahun lalu yang langsung terdepak dari persaingan di babak pertama.
"Hasil tahun ini kami syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu gim pun. Lagi rapat juga pertahanan mereka. Di akhir-akhir, mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga," kata Marcus dilansir dari rilis PP PBSI, Senin (16/3).
Baca juga: The Minions Gagal Juara All England
"Hari ini, kami sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir gim kami sudah sempat memimpin. Hari ini, mereka bermain dengan sangat konsisten dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri," timpal Kevin.
Kevin/Marcus memulai pertandingan dengan kehilangan gim pertamanya. Beranjak ke gim dua, mereka mulai menguasai permainan dan berhasil menang meyakinkan dengan 21-12. Sayang pada gim penentu, perjalanan Kevin/Marcus tidak semulus sebelumnya.
"Pastinya kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Gim pertama kami sudah berjuang, terus memang kalah. Gim kedua kami ubah strategi, mainnya agak dipelanin sedikit, di situ sudah ketemu polanya. Tapi, di gim ketiga, mereka coba mempercepat permainan lagi. Kami sudah coba melakukan dengan maksimal, kami juga sudah mengejar. Kami sudah melakukan yang terbaik. Akhir-akhir kami juga unggul 19-18, tapi mereka maju lagi nempel ke net. Ya mungkin belum rezeki ya," Marcus menuturkan.
"Waktu kami unggul 19-18 memang sedikit buru-buru ya. Ingin menyerang duluan malah mati sendiri," kata Kevin.
Dengan demikian, Indonesia dipastikan pulang dengan satu gelar juara dari Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan satu posisi runner up dari pasangan ganda putra, Kevin/Marcus. (OL-1)
Meski sempat kalah pada gim pertama dan berulang kali tertinggal dari pasangan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, ganda putra peringkat satu dunia itu akhirnya menang lewat pertarungan tiga gim.
Di babak perempat final turnamen BWF Super 1000 itu, Gregoria akan menghadapi lawan berat, pebulu tangkis Tiongkok Chen Yu Fei.
PELATIH bulu tangkis ganda putra Indonesia, Aryono menilai pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin masih kurang konsisten.
Dalam tiga edisi terakhir, Indonesia selalu membawa pulang minimal satu gelar dari ajang All England.
Minarti mengatakan Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani telah siap dengan maksimal untuk mengikuti turnamen-turnamen di Eropa yaitu Spanyol Masters 2019 bagi Fitriani, serta Jerman Terbuka dan All England 2019 bagi Gregoria dan Fitriani.
Pasangan Ronald/Annisa mengaku akan terus berupaya untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama kejuaraan bulutangkis BWF World Tour Super 1000 itu berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved