Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
LIFTER andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, mengungkapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga belum memberikan perhatian penuh pada persiapan jelang Olimpiade Tokyo 2020. Pasalnya, Eko yang saat ini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang 2020 Asian Weightlifting Championship merasa tidak mendapat perhatian.
Terutama, dalam penentuan lokasi acara terbesar di Asia tersebut. Eko mengaku sampai saat ini belum ada kepastian terkait tempat penyelenggaraan ajang tersebut. Indonesia diketahui mendapat tawaran, namun tidak direspons Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Sebelum Olimpiade harusnya ada Kejuaraan Asia. Cuman tempatnya masih berubah-ubah, jadi belum pasti. Awalnya Kazakhstan terus Uzbekistan, tapi dibatalin lagi, jadi belum tahu lokasinya. Ditawarin ke Indonesia, Menporanya diam saja. Kalau bisa nyiapin Rp 500 juta, jadi tuh Kejuaraan Asia di Indonesia. Tapi ini cuman diam saja, jadi mau gimana," ungkap Eko saat ditemui di kawasan Senayan, Jumat (21/2).
Baca juga: Menpora Beri Bonus Lifter Muda Beprestasi di Kejuaraan Asia
Lebih lanjut, peraih medali emas ajang SEA Games 2019 mengatakan Kejuaraan Asia merupakan satu-satunya ajang yang akan dikuti sebelum Olimpiade Tokyo 2020. Dalam ajang tersebut, Eko mengaku tidak memiliki target khusus. Dirinya menjadikan ajang itu sebagai pemanasan sebelum bertanding di Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya mau ikut satu saja di Kejuaraan Asia nanti. Di sana saya mau ngejar total angkatan. Jadi mau gertak dulu aja. Karena sudah lolos Olimpiade, jadi itung-itung uji mental di sana. Saya mau coba angkatan pertama lebih ditinggikan dari biasanya. Target sih total 315 di angkatan pertama Kejuaraan Asia," papar Eko.
Menyoroti Olimpiade Tokyo 2020, Eko mengatakan dirinya tidak merasa terbebani. Saat ini, dia merasa termotivasi untuk mengejar medali emas Olimpiade. Sejak mengikuti Olimpiade Tiongkok 2008 lalu, prestasi terbaik yang pernah dia peroleh ialah medali perak pada Olimpiade Rio 2016. Sisanya, Eko hanya berhasil finish pada peringkat tiga atau hanya bisa membawa pulang medali perunggu.
"Saya belum pernah dapat medali emas Olimpiade. Jadi saya punya alasan sendiri untuk mengejar itu dan memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan dengan dukungan dari semua, saya bisa mempersembahkan yang terbaik," pungkasnya.(OL-11)
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Kemenpora mendorong semakin banyaknya gerakan literasi yang diprakarsai anak muda, terutama di daerah.
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved