Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PETENIS Serbia Novak Djokovic mengungkapkan dirinya harus memiliki persiapan yang berbeda untuk bisa menghadapi babak final Australia Terbuka tahun ini. Apalagi lawan unggulan kedua itu bukan lagi Rafael Nadal, petenis asal Spanyol, seperti di final pada tahun lalu.
Di partai puncak pada Minggu (2/2) besok, Djokovic akan menghadapi Dominic Thiem, petenis asal Austria yang berstatus unggulan kelima. Thiem masuk lolos dari babak empat besar setelah mengalahkan petenis Jerman Alexander Zverev, unggulan ketujuh, dengan skor 6-3, 6-4, 7-6 (7-3), dan 7-6 (7-4).
Bertemu Thiem, Djokovic menilai apa yang harus diwaspadai dari lawannya itu ialah kekuatan pukulannya. Selain itu backhand dan juga spin Thiem sangat berbahaya. “Saya akan menyiapkan diri untuk final. Semoga saya bisa tampil dengan baik seperti biasanya di babak terakhir Australia Terbuka,” kata Djokovic yang kini berusia 32 tahun.
Di atas kertas, Djokovic sebenarnya unggul dalam dua hal. Pertama, dia lebih berpengalaman. Ini merupakan finalnya yang ke-8 di Australia Terbuka dan selama tujuh kali menjadi finalis, dia tidak pernah kalah. Adapun Thiem baru dua kali menjadi finalis di grand slam, yakni di Prancis Terbuka sejak 2018.
“Saya pikir akan lebih menguntungkan punya pengalaman. Lebih baik datang ke final grand slam dengan sebuah pengalaman. Tapi, jika tidak punya pengalaman, bisa saja bermain tapi tidak punya ekspektasi apa pun atau tampil dengan tanpa beban di final yang harus dimenangi,” kata Djokovic.
Sementara hal kedua, Djokovic juga unggul dalam rekor pertemuan dari Thiem. Dia sudah enam kali menang setelah 10 kali berjumpa dengannya. Tapi, itu tidak bisa menjamin kemenangan untuk Djokovic mengingat dalam lima pertemuan terakhir Thiem mampu menang empat kali dari dia.
Juara junior
Dari nomor junior di Australia Terbuka, prestasi membanggakan berhasil diukir petenis junior Indonesia Priska Madelyn Nugroho yang menjadi juara di nomor ganda campuran. Berpasangan dengan Alexandra Eala dari Filipina, Priska mengalahkan Ziva Falkner (Slovenia)/Matilda Mutavdzic (Britania) di partai puncak, kemarin, dengan skor 6-1 dan 6-2.
Keberhasilan Priska itu mengulangi prestasi yang diukir Angelique Widjaja pada ajang yang sama 18 tahun silam. Saat itu Angielique yang berpasangan dengan petenis Argentina Gisela Dulko memenangi gelar ganda putri Australian Terbuka Junior setelah menaklukkan Svetlana Kuznetsova (Rusia)/Matea Mezak (Kroasia) 6-2, 5-7, dan 6-4.
Priska/Eala yang merupakan unggulan keempat tancap gas sejak awal dengan menyapu bersih lima gim pertama, serta dua kali sukses mematahkan servis lawan.
Mereka sempat kehilangan satu gim sehingga lawan mengejar 5-1. Pada gim ketujuh, Falkner/Mutavdzic memberikan perlawanan, namun itu sia-sia.
Falkner/Mutavdzic di awal set kedua tampil menyerang. Mereka memenangi gim pertama, sebelum Priska/Eala menyamakan kedudukan pada gim kedua.
Setelah itu Priska/Eala melaju untuk memenangi dua gim berikutnya yang mengubah skor menjadi 3-1, sebelum lawan memperkecil ketertinggalan menjadi 3-2. Tetapi, itu merupakan gim terakhir yang mampu dimenangi Falkner/Mutavdzic. (ATP/Ant/R-3)
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Untuk pertama kalinya Iga Swiatek berhasil menjuarai Wimbledon.
IGA Swiatek akhirnya menembus semifinal Wimbledon untuk pertama kalinya usai menaklukkan unggulan ke-19, Liudmila Samsonova, dengan skor 6-2, 7-5.
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Carlos Alcaraz tampil gemilang saar menang 6-2, 6-3, dan 6-3 setelah 1 jam 39 menit untuk mengalahkan Cameron Norrie di perempat final Wimbledon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved