Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
NICK Kyrgios menjadi petenis pertama yang menjanjikan sumbangan dana bagi para penyintas kebakaran di Australia setiap kali dia bertanding pada musim panas ini.
Saat ini, Australia tengah dilanda kebakaran terhebat sepanjang sejarah dengan 2.500 bangunan hancur dan setidaknya 18 orang tewas.
Sejumlah penggalangan dana telah dilakukan untuk membantu para penyintas kebakaran dan Kyrgios ambil bagian.
"Saya bertekad memberikan bantuan bagi mereka yang terpengaruh kebakaran," tegas Kyrgios lewat Twitter. "Saya akan menyumbangkan US$200 untuk setiap servis aces yang saya bukukan dalam laga sepanjang musim panas ini."
Baca juga: Jelang Piala ATP, Djokovic Sempatkan Diri Bertemu Koala
Asosiasi Tenis Dunia (ATP) pun menyusul langkah Kyrgios dengan berjanji mendonasikan US$100 kepada Palang Merah Australia untuk setiap servis aces yang dibukukan pemain mana pun dalam turnamen resmi ATP.
Dalam satu laga pada musim panas tahun lalu, Kyrgios membukukan 44 servis aces dalam laga melawan Ryan Harrison. Jika dia sanggup mengilangi kiprah itu, petenis Australia itu akan mendonasikan dana sebesar US$5 ribu per pertandingan.
Aksi Kyrgios langsung diikuti para pemain Australia lain seperti Alex De Minaur dan John Millman.
"Saya menyukai janji ini. Saya akan mendonasikan US$250 per servis ace. Ini karena saya rasa saya tidak akan bisa melakukan servis ace sebanyak kamu, teman," ungkap De Minaur menanggapi cicitan Kyrgios.
Kyrgios juga meminta pemerintah Australia untuk menggelar laga eksebisi untuk mengumpulkan dana bagi para penyintas kebakaran di negara itu. (eurosport/OL-2)
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese pada Senin (11/8) mengumumkan bahwa negaranya akan mengakui Negara Palestina.
Penelitian baru temukan alur jari tangan leluhur First Nations Australia di Gua Waribruk, Victoria.
AUSTRALIA, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris menolak dengan tegas rencana Israel untuk menduduki Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
Sejak Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mulai berlaku, perdagangan antara kedua negara telah berlipat ganda, mencapai A$35,4 miliar pada 2024.
DOSEN Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yance Arizona menjelaskan ada beberapa negara yang sudah menerapkan regulasi tentang masyarakat adat seperti di Filipina hingga Australia.
Nahdlatul Ulama dan Australia memiliki kemitraan jangka panjang dan sejarah kerja sama untuk mendukung pembangunan Indonesia di tingkat komunitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved