Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GANDA putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu belum bisa berbicara banyak dalam BWF World Tour Finals 2019 di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Tiongkok, pekan lalu. Ganda putri peringkat delapan dunia itu harus rela jadi juru kunci Grup A seusai menelan tiga kekalahan di fase penyisihan grup.
Faktor kebugaran fisik yang tak maksimal dinilai menjadi penyebab kegagalan Greysia/Apriyani.
“Pola permainan yang coba diterapkan sebetulnya sudah benar, tetapi karena kondisi kebugarannya yang kurang bagus, jadi hasilnya yang kurang memuaskan,” tutur pelatih kepala ganda putri, Eng Hian, seperti dikutip badminton.org, kemarin.
Menurut Eng Hian, kebugaran fisik inilah yang segera diperbaiki. Menurutnya, masih ada waktu untuk memperbaiki ini sebelum kejuaraan berikutnya di 2020.
Eng Hian juga mengomentari kualitas servis yang dimiliki Greysia. Menurutnya, servis yang dilakukan Greysia bisa menimbulkan kerugian untuk keduanya dan sangat menguntungkan untuk lawan. “Greysia harus bisa memperbaiki kualitas servisnya karena beberapa kali lawan mendapatkan poin gratis minimal lima poin di setiap gimnya,” ujarnya.
Selain ganda putri, ganda campuran Indonesia juga meraih hasil buruk di BWF World Tour Finals 2019. Dua wakil Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, tersingkir di penyisihan grup.
Pelatih ganda campuran PBSI, Nova Widianto, mengatakan Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria tak tampil sebagaimana mestinya. Penampilan kedua pasangan itu masih jauh dari memuaskan.
“Tentunya hasil ini tidak sesuai dengan target karena harapannya setidaknya ada satu wakil yang lolos ke semifinal. Saya sudah me-ngantongi beberapa poin yang harus segera dievaluasi,” ujarnya.
Nova menuturkan Praveen/Melati dinilainya perlu meningkatkan segi fokus dan konsentrasi di lapangan. Adapun Hafiz/Gloria, kata Nova, masih banyak yang harus diperbaiki, khususnya secara teknik. (Ykb/R-1)
Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung akan ambil bagian dalam turnamen BWF World Tour Super 750 Jepang Terbuka dan Super 1000 Tiongkok Terbuka 2025.
Pencarian bibit bulu tangkis muda bakal lebih selektif karena juga terdapat kriteria spesifik yang diprioritaskan yaitu postur yang ideal.
Peserta Epic Aqua Badminton Cup tidak hanya berasal Lombok dan wilayah NTB, peserta juga datang dari berbagai kota besar lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, bahkan Jakarta
Kejuaraan Kapolri Cup 2025 merupakan salah satu turnamen bergengsi mengingat level yang ditawarkan yaitu level Sirnas Premier yang mempunyai poin rangking yang tinggi.
Bulu tangkis, sebagai salah satu olahraga paling digemari di Indonesia, semakin melahirkan bintang-bintang muda.
Festival SenengMinton merupakan salah satu cara memasyarakatkan bulu tangkis ke usia dini secara terstruktur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved