Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SETELAH hanya mampu bertahan hingga bakak kedua Prancis Terbuka pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan kembali mencoba peruntungan mereka di turnamen level Super 750 Tiongkok Terbuka 2019.
Pasangan yang kini menempati peringkat dua dunia itu bukan hanya mempersiapkan diri dari segi strategi permainan menghadapi lawan, tapi juga fokus menjaga kondisi tubuh.
Jelang turnamen, pasangan yang dijuluki The Daddies ini mengungkapkan bahwa mereka hanya mengikuti latihan selama empat hari. Namun, hal ini tentunya tidak akan dijadikan alasan untuk berlaga nanti.
"Tentunya lelah, tapi kan lawan juga sama. Stamina pasti menurun, apalagi kami sudah nggak muda lagi, jadi recovery-nya nggak bisa secepat dulu. Setelah dari Eropa sempat ada jet lag juga, jadi sekarang harus pintar jaga kondisi, jangan sampai sakit atau cedera," ungkap Hendra dikutip dari laman resmi PP PBSi.
Baca juga : Tunggal Putri Harus Juara di Turnamen Tiongkok Terbuka 2019
Di babak pertama turnamen Tiongkok Terbuka ini, Hendra/Ahsan akan berhadapan dengan wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin. Rekor pertemuan sementara masih dimenangkan oleh Hendra/Ahsan dengan 2-1.
"Kami sudah sering ketemu dan sudah tahu permainan masing-masing. Menghadapi pemain Taiwan, kami harus antisipasi permainan mereka yang cepat dan kencang, mirip dengan tipe pemain Tiongkok. Intinya kami harus bisa bermain di pola kami," lanjutnya.
"Untuk target, yang realistis adalah semifinal. Kalau bisa sih lebih, ke final dan juara. Tapi kami mau fokus dulu lawan kami dari babak pertama juga nggak mudah," pungkas Hendra.
Pada turnamen yang akan dilangsungkan pada 5-11 November 2019 ini, tim ganda putra Indonesia akan menurunkan empat wakil.
Pasangan tersebut ialah Hendra/Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso. (OL-7)
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved