Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Indonesia Andalkan 3 Sektor Jelang Indonesia Terbuka 2019

Despian Nurhidayat
16/6/2019 15:45
Indonesia Andalkan 3 Sektor Jelang Indonesia Terbuka 2019
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.(MI/ADAM DWI)

TIMNAS Indonesia dikabarkan mengandalkan tiga sektor pada Indonesia Terbuka 2019 yang akan digelar pekan depan. Nomor ganda putra masih menjadi andalan lewat kokohnya posisi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di peringkat satu dunia.

Progres yang ditunjukkan sektor tunggal putra dan sektor ganda campuran pun membuat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menaruh harapan besar.

"Kalau bicara target, peluangnya memang di ganda putra. Tapi kalau bicara progres, tunggal putra sudah mulai ada, walau di beberapa pertandingan masih belum konsisten. Tapi saya rasa tunggal putra bisa diandalkan," ungkap Susy yang dijumpai di Pelatnas Cipayung, dilansir dari siaran pers PBSI.

Di sektor tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menunjukkan grafik penampilan yang meningkat. Jonatan mendapat gelar juara di turnamen New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019. Sedangkan Anthony menjadi runner up di Singapore Open 2019 dan Australia Open 2019.

Sementara itu, dua ganda campuran diharapkan mampu tampil lebih baik, apalagi dengan dukungan penonton di negeri sendiri yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, dua kekuatan di sektor binaan kepala pelatih Richard Mainaky.

Baca juga: Baru Bergulir Sebulan Lagi, Tiket Indonesia Terbuka Nyaris Habis

Praveen/Melati merupakan runner up India Open 2019, New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019. Sedangkan Hafiz/Gloria meraih gelar juara di Thailand Open 2018 dan runner up di German Open 2019.

"Kans-nya ada, ganda campuran tetap ada kans kok. Walau Praveen/Melati masih belum nembus gelar juara, mudah-mudahan dengan jadi tuan rumah, mereka jadi lebih pede, lebih semangat, lebih mau membuktikan," tambah Susy.

"Praveen/Melati, kalau lawan Zheng (Siwei)/Huang (Yaqiong) juga ditakuti. Lawan Yuta (Watanabe)/Arisa (Higashino) nggak pernah kalah. Praveen/Melati ini punya kelebihan, nah ini yang harus digunakan, jangan cuma fokus ke kelemahan yang membuat jadi nggak yakin, ragu-ragu," lanjutnya.

Susy berharap semua wakil ganda campuran bisa termotivasi. Untuk Hafiz/Gloria pun kekuatannya harus ditambah lagi.

Tak mengesampingkan sektor ganda putri dan tunggal putri, Susy masih memiliki keyakinan kedua sektor ini berpotensi membuat kejutan dengan mengalahkan lawan yang lebih diunggulkan.

"Di Australia Open lalu, Greysia (Polii)/Apriyani (Rahayu) bisa balas kekalahan dari Mayu (Matsumoto)/Wakana (Nagahara). Kekalahan di Piala Sudirman lalu dibalas tuntas. Memang kekuatan dan ketahanan mereka harus ditambah lagi. Untuk tunggal putri, memang sektor yang paling ketinggalan, kami akui itu. Namun kami terus mengupayakan berbagai cara untuk bisa mendongkrak prestasi tunggal putri," ungkap Susy.

Indonesia Terbuka 2019 akan dilangsungkan pada 16-21 Juli 2019 di Istora, Senayan. Turnamen ini merupakan salah satu dari tiga turnamen level tertinggi di BWF world tour, yaitu level super 1000. Selain di Indonesia, turnamen level Super 1000 hanya ada di Inggris (All England) dan Tiongkok (China Open).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya