Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Rindu untuk Berlaga di Prancis Terbuka

Mediaindonesia
09/5/2019 05:20
 Rindu untuk Berlaga di Prancis Terbuka
Roger Federer dari Swiss bereaksi selama putaran 64 pertandingan tenis ATP Madrid Terbuka melawan Richard Gasquet dari Prancis(AFP)

TURNAMEN tenis grand slam Prancis Terbuka kembali digelar tahun ini. Turnamen tenis lapangan tanah liat akan digelar pada 26 Mei-9 Juni 2019.

Turnamen tenis lapangan tanah liat bergengsi di Paris, Prancis, tersebut memang identik dengan kiprah petenis Rafael Nadal. Dengan telah mengoleksi 11 gelar juara Prancis Terbuka, petenis asal 'Negeri Matador' tersebut pun dijuluki the King of Clay.

Sang pemegang 20 gelar grand slam, Roger Federer asal Swiss, mengaku tetap penasaran dengan turnamen yang digelar di Stade Roland Garros, Paris, Prancis itu.

Jelang turnamen Roland Garos, Federer, petenis yang kini menempati rangking tiga dunia tersebut mengatakan bahwa dirinya akan selalu menyesal jika tidak kembali berlaga di Prancis Terbuka 2019. Pasalnya, peraih satu-satu gelar Prancis Terbuka 2009 telah absen selama tiga tahun berturut-turut.

Pada turnamen pemanasan jelang Prancis Terbuka 2019 atau turnamen Madrid Terbuka 2019 di Madrid, Spanyol, kemarin, petenis berusia 37 tahun dari Swiss tersebut mengawali babak awal dengan mulus.

Pada babak kedua, petenis yang telah mengoleksi 100 gelar dalam karier tenisnya tersebut mengalahkan petenis asal Prancis, Richard Gasquet, dengan skor 6-2 dan 6-3 dalam waktu 53 menit.

"Kali ini merasa baik untuk bisa kembali ke lapangan tanah lihat sekarang dan secara jujur saya menikmati," kata Federer yang menjadi unggulan keempat pada turnamen Madrid Terbuka 2019.

Kendati diakui lawannya, Gasquet tidak dalam kondisi fisik yang prima. Pasalnya, mantan petenis nomor tujuh dunia itu baru kembali mengayun raket tahun ini setelah didera cedera lama.

Bagaimana pun awal penampilannya yang cukup baik di Caja Magica, Madrid, membuat Federer tampak bersemangat dan mendapat suntikan mental untuk bertanding di turnamen lapangan tanah liat.

Pada 31 Maret lalu, dengan mengalahkan John Isner dari AS, Federer meraih gelar Miami Terbuka 2019 sekaligus meraih gelar juara Masters 1000 yang ke-18. "Saya pikir saya merasa tidak memiliki keputusan yang tepat jika saya tidak bisa bermain di lapangan tanah liat," ucap Federer. (AFP/Opn/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya