Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam memastikan bahwa kabut asap tipis yang terlihat di sejumlah titik di wilayah Batam sejak Rabu (23/7) pagi hingga sore hari bukan berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.
Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam, IP, mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan, kualitas udara Batam masih berada dalam kategori sedang. Hal ini merujuk pada Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang tercatat di angka 59 pada pukul 15.00 WIB, dengan parameter kritis PM2.5, dari stasiun pemantauan udara di Gedung Labling DLH Sagulung.
“Ya, kualitas udara masih tergolong sedang hingga siang ini. Dan untuk karhutla di Riau, sejauh ini belum berdampak ke Batam,” katanya, Rabu (23/7).
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
“Angin sangat mempengaruhi. Kalau dari Riau sejauh ini belum ada dampak langsung ke kita,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini Kota Batam memiliki dua stasiun pemantauan kualitas udara. Satu milik DLH Batam yang berada di Kecamatan Sagulung, dan satu lagi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berlokasi di kawasan Nagoya. Kedua alat ini rutin memantau kualitas udara sebagai langkah antisipatif terhadap potensi pencemaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak polusi udara. Meski saat ini belum dalam kondisi berbahaya, kualitas udara yang menurun dapat memicu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), terutama pada kelompok rentan.
“ISPA sangat rentan muncul dalam kondisi udara seperti ini. Terutama bagi anak-anak dan mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, paru-paru, serta asma,” jelas Didi.
DLH dan Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat tetap tenang namun waspada, sembari mengikuti perkembangan kondisi udara dari sumber resmi. (H-1)
Data ini menunjukkan luasnya cakupan operasi penindakan yang dilakukan, sekaligus menegaskan keseriusan Kementerian Kehutanan dalam menutup ruang gerak pelaku pembakaran hutan.
BMKG menyebut berdasarkan citra sebaran asap di wilayah ASEAN per 27 Juli 2025 pukul 16.00 WIB asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari wilayah Jambi tidak sampai perbatasan negara lain.
Dalam arahannya Menhut mengapresiasi penanganan karhutla di Provinsi Riau yang dinilai cukup efektif sehingga karhutla mampu teratasi.
Kabar optimistisnya adalah Indonesia sudah bisa membuktikan beberapa tahun ke belakang bisa mengatasi karhutla cukup signifikan seperti pada 2015,
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kesiapan lokasi, pemetaan jalur patroli strategis, dan menggalang dukungan dari pihak-pihak terkait.
Kepala Biro Operasional Polda Jambi Komisaris Besar Edi Faryadi, ikut menyingsingkan lengan baju membantu pemadaman di lokasi gambut yang masih menyemburkan asap.
Acara serupa akan digelar di tujuh kota lainnya hingga akhir 2025, yakni Palembang, Jakarta, Solo, Bandung, Semarang, Malang, dan Denpasar.
Sementara itu, kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Asia Tenggara turut mendorong percepatan relokasi investasi global.
Dalam sebulan terakhir Polda Kepri telah melakukan serangkaian operasi ke pasar-pasar tradisional, swalayan, hingga gudang distributor untuk memantau peredaran sembako, terutama beras
Aksi penanaman pohon ini menjadi langkah konkret dalam menjaga kelestarian alam di tengah pesatnya pembangunan di Kota Batam.
Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Iyus Rusmana, mengatakan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Batam.
Pemerintah Kota Batam terus mendorong perluasan investasi dan pengembangan sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved