Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Kota Batam masih Jadi Magnet Investasi Domestik dan Asing di 2025

Hendri Kremer
08/8/2025 20:04
Kota Batam masih Jadi Magnet Investasi Domestik dan Asing di 2025
Para pejabat BP Batam berdiskusi hangat usai pemaparan kinerja investasi Triwulan II 2025, di Batam. BP Batam mencatat realisasi investasi mencapai Rp9,6 triliun, tumbuh 97 persen dibandingkan tahun sebelumnya.(MI/Hendri Kremer)

Di tengah bayang-bayang ketidakpastian global dan tekanan tarif internasional, Kota Batam justru mencatatkan kinerja positif di sektor investasi. Sepanjang Triwulan II 2025, realisasi investasi di Batam mencapai Rp9,6 triliun, tumbuh 11% dibandingkan kuartal sebelumnya dan melonjak 97% secara tahunan.

Capaian ini didorong oleh lonjakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai Rp 3,88 triliun, atau sekitar 40,6% dari total investasi triwulan tersebut. Angka ini meningkat 44% dibandingkan Triwulan I dan naik 105 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Sejak awal kami menerima mandat dari Presiden, kami langsung tancap gas untuk memastikan proses investasi berjalan cepat, transparan, dan berdampak. Kenaikan signifikan ini menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan investor terhadap Batam terus menguat,” katanya, Jumat (8/8).

Tak hanya investasi asing, peran pelaku usaha dalam negeri juga menunjukkan tren penguatan. Sektor-sektor seperti logistik, pengemasan, dan energi bersih, yang sebelumnya didominasi oleh investor luar negeri, kini mulai digarap oleh perusahaan nasional, termasuk pelaku usaha lokal.

“Kami melihat adanya pergeseran struktur. PMDN kini tidak lagi hanya sebagai pelengkap, tapi sudah menjadi bagian inti dari sistem produksi di kawasan,” ujar Li Claudia Chandra, Wakil Kepala BP Batam.

Sementara itu, kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Asia Tenggara turut mendorong percepatan relokasi investasi global. Posisi strategis Batam sebagai Free Trade Zone dan efisiensi ekosistem industrinya membuat kawasan ini kian dilirik sebagai destinasi investasi alternatif.

“Kenaikan investasi domestik adalah sinyal positif bagi perekonomian nasional. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana investasi itu juga membuka ruang bagi keterlibatan usaha lokal dan memberikan manfaat luas ke masyarakat,” kata Hazriyanto, pengamat ekonomi dari STIE Galileo Batam.

Realisasi Semester I Capai Rp33,72 Triliun

Secara kumulatif, realisasi investasi di Batam selama Semester I 2025 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tercatat sebesar Rp18,18 triliun, atau setara 49,15 persen dari target nasional Rp36,99 triliun.

Namun, jika menggunakan metodologi BP Batam—yang menggabungkan seluruh investasi PMA dan PMDN dalam bentuk modal tetap maupun modal lancar—angka realisasi mencapai Rp 33,72 triliun, atau 56,2 persen dari target sebesar Rp60 triliun. Capaian ini tumbuh 64,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Yang kami hitung adalah investasi nyata: mulai dari mesin, bangunan, margin distribusi, jasa instalasi, hingga biaya operasional lain yang benar-benar ditanamkan di Batam,” kata Fary Djemy Francis, Deputi Kepala BP Batam Bidang Investasi dan Pengusahaan.

Peningkatan ini menegaskan posisi Batam sebagai magnet baru investasi di tengah dinamika global, sekaligus menunjukkan potensi besar kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis industri dan logistik nasional. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya