Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Batam Jadi Katalis Industri Maritim, BP Batam Paparkan Peluang ke Mahasiswa

Hendri Kremer
22/7/2025 21:19
Batam Jadi Katalis Industri Maritim, BP Batam Paparkan Peluang ke Mahasiswa
BP Batam dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) berkomitmen memperkuat sinergi dalam pengembangan industri maritim.(MI/Hendri Kremer.)

Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan BP Batam, Sudirman Saad, mengajak mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) untuk terlibat aktif dalam pengembangan industri maritim nasional. Ajakan itu disampaikan saat ia menjadi narasumber pada kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UMRAH.

Sudirman mengatakan bahwa Batam memiliki potensi strategis untuk menjadi pusat industri maritim Indonesia, khususnya melalui pengembangan Pelabuhan Logistik Internasional Batu Ampar.

"Acara tersebut gunanya agar BP Batam bergerak ke arah pengembangan industri maritim. Kami ingin Batam menjadi katalisator transformasi maritim nasional," katanya, Selasa (22/7).

Ia mengatakan, letak geografis Kepulauan Riau yang terdiri dari 96% lautan menjadi modal besar dalam membangun industri berbasis kemaritiman. Ditambah lagi, Selat Malaka sebagai jalur pelayaran internasional dilintasi sekitar 82.000 kapal dan 60 juta PP kargo setiap tahun.

Menurutnya, potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik secara lokal maupun nasional.

Salah satu bentuk keseriusan BP Batam dalam pengembangan sektor ini adalah transformasi di sektor pelabuhan. Pada 2024, arus peti kemas di Batam tercatat meningkat 8 persen dibanding tahun sebelumnya, dari 624.061 TEUs pada 2023 menjadi 673.343 TEUs. Jumlah tersebut terdiri dari 180 ribu TEUs domestik dan 493 ribu TEUs ekspor-impor.

Transformasi ini juga didukung dengan digitalisasi layanan pelabuhan melalui Batam Seaport Information Management System (B-SIMS) dan penerapan sistem Batam Terminal Operating System (B-TOS) di Terminal Peti Kemas Batu Ampar.

Langkah ini mendapat respons positif dari pelaku industri internasional. Hal itu terlihat dari pembukaan rute pelayaran Direct Call ke China melalui Kapal MV SITC Hakata pada 31 Maret 2024, serta kehadiran Kapal MV Uni Active Evergreen Line pada 20 Agustus 2024.

Dia menegaskan bahwa pengembangan industri maritim tidak bisa berjalan tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang andal. Karena itu, pihaknya mengajak mahasiswa untuk mengambil peran dalam transformasi tersebut.

"Sebagaimana arahan Presiden dan komitmen Kepala BP Batam, Bapak Amsakar Achmad, Batam akan terus mengoptimalkan sektor strategis agar menjadi motor penggerak ekonomi nasional," ujarnya. (H-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya