Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) sedang melanda dua lokasi di Provinsi Riau. Kebakaran yang diketahui berlangsung sejak Jumat (27/6), hingga Minggu (29/6), masih dalam upaya pemadaman oleh tim Manggala Agni
Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting kepada Media Indonesia mengatakan saat ini pihaknya masih berjibaku melakukan pemadaman di dua lokasi Karhutla tersebut.
"Kami Daops Pekanbaru sedang pemadaman di dua lokasi saat ini. Yaitu Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dan Desa Bencah Kesuma Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu tepatnya di HL (Hutan Lindung) Suligi," kata Chaerul kepada Media Indonesia, Minggu (29/6).
Ia menjelaskan, karhutla di Desa Karya Indah saat ini luarnya sudah di atas 10 hektare (Ha). Sedangkan kebakaran di Desa Bencah Kesuma Hutan Lindung Suligi sudah di atas 40 ha.
"Keduanya terbakar Jumat (27/6) malam, tapi mulai pemadaman Sabtu (28/6) hingga saat ini masih berlangsung," jelasnya.
Ia mengungkapkan, ada sejumlah kendala yang dihadapi tim oemadam. Seperti Karhutla di Suligi dilakukan secara manual lantaran tidak ada sumber air. Sedangkan karhutla di Desa Karya Indah kondisi api masih besar karena lahan gambut berkedalaman 1 hingga 3 meter.
"Di Suligi pemadaman manual karena tak ada air. Saat ini di Suligi tinggal mopping up saja, karena hujan tadi malam. Untuk di Karya Indah masih besar. Hujan kemarin tak cukup buat padam," terangnya.
Ia menambahkan, untuk Karhutla di Desa Karya Indah ditangani sebanyak 16 personel Manggala Agni dan turut dibantu TNI, Polri dan MPA. "Kalau di Suligi ada 8 personel Manggala Agni. Untuk hari ini dibantu sama Babinsa, kemarin polisi banyak ikut turun," imbuhnya.
Ia juga mengungkapkan, penanganan kebakaran lahan gambut di Desa Karya Indah mengalami tantangan cukup sulit lantaran sudah menjadi kebakaran di bawah lahan gambut.
"Karhutla di Karya Indah adalah gambut dan sudah kebakaran bawah. Kisaran kedalaman gambut 1 sampai 3 meter," pungkasnya.(H-2)
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengikuti Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) Nasional Tahun 2025.
Riau akan mengalami kemarau pada Februari-Maret, serta Mei, Juni, Juli, dan Agustus yang menjadi puncaknya. Musim kemarau di Riau pun kemungkinan masih terjadi hingga September.
KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka kegiatan Jambore Karhutla Riau 2025 di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Siak, pada Jumat (25/4).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan tiga helikopter Water Bombing (WB) telah disetujui untuk segera dikerahkan ke wilayah yang rentan terhadap bencana karhutla.
BNPB mengerahkan bantuan melekat seperti sejumlah armada pesawat, helikopter untuk patroli hingga penyiraman air dari udara
Dalam rangka upaya penurunan emisi dari sektor karhutla, diperlukan peran Manggala Agni sebagai garda terdepan dalam pengendalian karhutla.
KLHK mengungkapkan Indonesia masih terkepung kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah, khususnya di Kepulauan Sumatra dan Kalimantan.
BMKG Pekanbaru, Senin (4/9), menemukan sebanyak 609 hotspot atau titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang membara di Pulau Sumatra.
Saat ini tingkat kemudahan terbakar terpantau pada level ekstrem sehingga karhutla kembali terjadi di sejumlah wilayah yaitu Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kota Pekanbaru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved