Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Besarnya Tantangan Kinerja Lingkungan, PT Vale Percepat Transformasi Hijau Demi Masa Depan Berkelanjutan

 Lina Herlina
12/6/2025 16:47
Besarnya Tantangan Kinerja Lingkungan, PT Vale Percepat Transformasi Hijau Demi Masa Depan Berkelanjutan
(DOK PT VALE)

TAHUN 2024 lalu, PT Vale Indonesia (Tbk) mengakuinya sebagai periode yang penuh tantangan dalam kinerja lingkungan. Peningkatan emisi, konsumsi energi, volume limbah B3, dan penurunan realisasi reklamasi menjadi catatan yang perlu segera diatasi.

Abu Ashar, Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, mengungkapkan bahwa tantangan ini muncul seiring upaya perusahaan meningkatkan produksi nikel matte di pabrik pengolahan Sorowako dengan bijih berkadar nikel lebih rendah dan faktor alam seperti curah hujan tinggi.

"Untuk memproduksi volume nikel matte yang sama, dibutuhkan konsumsi energi yang lebih besar akibat kandungan nikel yang lebih rendah dan kelembaban yang lebih tinggi," jelas Abu Ashar.

Namun, perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia ini tidak tinggal diam. Perusahaan menjadikan tantangan ini sebagai momentum untuk mempercepat transformasi menuju operasi yang lebih efisien dan rendah karbon. Inisiatif seperti ore dewatering, pemanfaatan limbah panas (heat-waste), dan penggunaan biomassa menjadi bukti nyata komitmen PT Vale dalam meningkatkan kinerja lingkungan secara menyeluruh.

Perusahaan dengan kode emiten INCO ini berkomitmen untuk mengelola dampak operasional secara bertanggung jawab dan berkelanjutan melalui Environmental Management System (EMS) yang terintegrasi. Sistem ini memastikan setiap tahap operasional, mulai dari eksplorasi hingga rehabilitasi lahan pasca tambang, dilaksanakan sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

Komitmen ini tertuang dalam Kebijakan Keberlanjutan perusahaan dan diterapkan di seluruh operasi dan rantai pasok, mengacu pada prinsip-prinsip internasional seperti Prinsip Pengelolaan Tambang Berkelanjutan ICMM, Standar Kinerja Lingkungan dari International Finance Corporation (IFC), dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015.

Sebagai bagian dari MIND ID, perusahaan ini juga menerapkan Life Cycle Assessment (LCA) untuk mengukur dampak lingkungan di setiap tahap siklus tambang, serta mengadopsi Preliminary Risk Analysis and Aspects Assessment dan pendekatan Change Management untuk mengidentifikasi dan mengurangi dampak lingkungan sejak tahap perencanaan.

Sehingga pentingnya ada kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan. Perusahaan secara aktif melibatkan masyarakat, pemerintah, dan mitra bisnis dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) melalui kegiatan konsultasi publik.

Selain AMDAL, PT Vale juga melakukan Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) untuk memastikan pendekatan yang lebih luas, mencakup baik dampak lingkungan maupun dampak sosial secara menyeluruh.

Terpisah, Prof Adi Maulana, Wakil Rektor 4 Universitas Hasanuddin, Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis, yang juga seorang Geolog, menekankan pentingnya pemanfaatan nikel yang berkelanjutan.

"Kita tidak bisa pungkiri bahwa 60% nikel di dunia ada di Indonesia, dan 70% dari itu ada di Pulau Sulawesi. Kita memang harus memanfaatkannya, tetapi harus diingat bahwa ketika kita memanfaatkan sumber daya alam, di situ terjadi interaksi dengan alam," ujarnya.

Prof Adi menambahkan bahwa peradaban selalu dimulai dengan pertambangan, namun penting untuk memitigasi dampak lingkungan sejak awal agar pertumbuhan ekonomi dan investasi dapat berjalan seiring dengan kelestarian alam.

Dan pastinya, PT Vale sendiri  menetapkan program berbasis target untuk memastikan efektivitas kebijakan lingkungan, dengan evaluasi berkala guna meningkatkan efisiensi sumber daya dan meminimalkan dampak operasional. Pada tahun 2024, PT Vale mengalokasikan dana sebesar AS$28,4 juta untuk mendukung upaya pengelolaan lingkungan secara menyeluruh.

Dengan komitmen yang kuat, investasi yang signifikan, dan kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak, PT Vale bertekad untuk mengatasi tantangan lingkungan di tahun 2024 dan mempercepat transformasi menuju operasi yang lebih hijau dan berkelanjutan. (H-1)

Images



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya