Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
HARGA kopi berupa biji dan bubuk di dua kabupaten yakni Rejang Lebong, dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu, turun harga sejak sepekan terakhir. Penurunan harga kopi ini dipicu penurunan harga di pasar global.
"Untuk jenis kopi asalan, harga yang semula Rp65 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp57 ribu per kilogram," kata Mang Udin, 58, warga Pasar Kepahiang, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, di Bengkulu.
Selain itu, lanjut dia, kopi jenis petik merah, dari Rp70 ribu turun menjadi Rp65 ribu per kilogram. Adapun kopi jenis arabika, harganya turun dari Rp150 ribu menjadi Rp110 ribu per kilogram.
Penurunan harga juga terjadi pada kopi bubuk. Untuk jenis asalan, dari Rp150 ribu turun menjadi Rp130 ribu per kilogram. "Kopi bubuk jenis petik merah mengalami penurunan dari Rp200 ribu menjadi Rp180 ribu per kilogram," ujarnya.
Sedangkan arabika bubuk relatif stabil di Rp250 ribu per kilogram. Turunnya harga kopi ini merupakan dampak dari penurunan harga kopi di pasar global.
Petani kopi di Kabupaten Kepahiang, sangat berharap pada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang dapat memperkuat posisi tawar mereka di pasar, agar harga kopi dapat kembali stabil dan petani tidak mengalami kerugian. (E-2)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Lebong (10/8).
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
OKNUM ASN berinisial L yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bengkulu diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak berusia 14 tahun.
Dikbud juga akan menyalurkan siswa tersebut ke sekolah yang memiliki kuota jika peserta didik tidak mendapatkan sekolah.
Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi para tenaga honorer dan tenaga kerja non-ASN yang selama ini telah berkontribusi dalam pelayanan publik di Kota Bengkulu.
Dengan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko, lanjut dia, yang hanya 20 ribu ton per tahun, maka terdapat surplus sekitar 20 ribu ton beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved