Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jelang Idul Adha, Sejumlah Pasar Hewan Lesu Pembeli Memilih Langsung Peternakan 

Akhmad Safuan
29/5/2025 20:37
Jelang Idul Adha, Sejumlah Pasar Hewan Lesu Pembeli Memilih Langsung Peternakan 
Perdagangan hewan ternak di Pasar Pon Bawen, Kabupaten Semarang masih lesu.(MI/Akhmad Safuan)

JELANG Idul Adha penjualan hewan kurban di sejumlah pasar hewan di Jawa Tengah masih belum bergairah, warga calon pembeli memilih membeli langsung ke sejumlah peternak karena lebih terjamin dan lebih murah.

Pemantauan Media Indonesia Kamis (29/5) perdagangan hewan kurban di sejumlah pasar hewan di sejumlah daerah belum terlihat bergairah, para pedagang ternak sebagian besar mengeluhkan dagangan seperti sapi, kambing, kerbau maupun domba tidak terjual dan terpaksa dibawa pulang.

Meskipun Lebaran Idul Adha hanya tinggal menghitung hari, namun banyak dagangan ternak yang tidak laku dan para pembeli umumnya merupakan pelanggan lama. "Umumnya pembeli yang datang masih pelanggan lama seperti pedagang daging, sate atau peternak saja," ujar Amin,50, pedagang kambing di Pasar Pon, Bawen, Kabupaten Semarang.

Hal serupa juga diungkapkan Khandi,45, pedagang ternak di Pasar Hewan Wirosari, Grobogan bahwa hibggacsaat ini perdagangan ternak ubtuk hewan kurban masih lesu, bahkan dari 20 ku ambibg tawar Rp3,5 juta-Rp4 juta per ekor dalam sehari hanya laku dua ekor, itupun untung diperoleh sangat tipis.

Demikian juga diungkapkan Ridwan,40, pedagang terhak sapi di Pasar Hewan Paibg di Randublatung, Blora bahwa jelang Lebaran Idul Adha perdagangan hewan kurban belum meningkat, hal ini membuat pedagang terpaksa membawa pulang dan baru dapat menjual di pasaran berikut. "Jika dihitung untung habis atau  rugi karena harus memberi pakan 5 hari," imbuhnya.
Langsung Peternakan 

Sementara itu kondisi berbeda dihadapi para peternak di sejumlah daerah, karena mendekati Lebaran Idul Adha ini banyak hewan ternak yang sudah ada sudah habis terpesan, karena banyak calon pembeli memilih langsung datang ke peternakan untuk membeli hewan kurban di peternakan.

"Untuk kebutuhan hewan kurban saya datang langsung ke peternakan, bahkan banyak warga yang menitip beli hingga sekali beli 5-10 ekor jika cocok barang," ujar Rahmad,60, warga Kota Semarang yang ditemui di sebuah peternakan kambing di Boja, Kabupaten Kendal.

Alasan memilih membeli langsung ke peternakan, lanjut Rahmad, selain harga lebih murah juga terjamin kesehatan karena terawat cukup baik, bahkan meskipun transaksi terjadi hari ini namun saat menitipkan barang hingga waktu penyembelih sehingga ternak yang sudah dibeli baru diantar satu hari jelang pemotongan.

Calon pembeli lainnya Chundori,50, warga Demak mengaku Ajan membeli Lina ekor sapi dan sekitar 10 ekor kambing, karena jumlah tersebut adalah sesuai pesanan dari warga di desanya untuk hewan kurban lebaran mendatang. "Lebih murah dan sehat juga ada jaminan dari peternak," tambahnya.

Hal itu dibenarkan Husain,45, peternak kambing di Boja, Kendal bahkan sepekan jelang Lebaran Idul Adha ini ternak yang dimiliki tejah habis terpesan dan hanya menyisakan beberapa induk dan anak-anaknya, bahkan karena banyak tang terus berdatangan untuk memesan kambing diarahkan ke peternakan lain tetapi kondisi juga saja.

Peternak sapi di Pati, Nugroho mengaku sejumlah ternak yang Ahan dijual juga sudah habis dipesan pembeli dan hanya menyisakan sapi yang haduh kecil dan muda. "Rata-rata 600-800 kilogram sudah habis dan tinggal mengantar ke pemesan sehari jelang pelaksanaan kurban," ungkapnya.

Mengenai kesehatan hewan, Nugroho mengaku memberikan gajian penuh karena beberapa bulan sebelum dijual ternak sapi tejah disuntik vaksin PMK dan selalu diberikan vitamin, bahkan kandang juga selalu dijaga kebersihannya sehingga ternak cukup terawat dan langsung diborong pembeli pada umumnya dari lyar daerah seperti Demak, Jepara maupun Rembang. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya