Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
CUACA ekstrem merata di 30 daerah Jawa Tengah Selatan, Timur, Solo Raya dan Pantura Jumat (23/5), dimintai warga untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi, sementara gelombang tinggi mencapai 4 meter dan air laut pasang juga menjadi ancaman serius pelayaran danvwarga pesisir.
Pagi umumnya berawan, hujan ringan-sedang sudah turun di Pantura Jawa Tengah dan hujan sedang-lebat mengguyur Jawa Tengah bagian timur, memasuki siang, sore hingga awal malam intensitas hujan ringan-sedang merata dengan waktu bervariasi serta potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir di 30 daerah di Jawa Tengah Selatan, Timur, Solo Raya dan Pantura .
Gelombang tinggi hingga mencapai 2,5-4 meter berpotensi di perairan selatan dan air laut pasang (rob) dengan ketinggian 1 meter di perairan utara menjadi ancaman bagi pelayaran dan warga di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah. "Waspadai bagi kegiatan pelayaran di perairan selatan dan banjir rob di Pantura Jawa Tengah," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Wahyu Sri Mulyani Jumat (23/5).
Tingginya gelombang di perairan selatan, ungkap Wahyu Sri Mulyani, cukup berisiko terhadap pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal penumpang maupun barang, sedangkan air laut pasang di perairan utara berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura yang akan mengganggu aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.
Prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Farita Rachmawati secara terpisah mengatakan hujan ringan-sedang sudah mengguyur sejumlah daerah sejak pagi, potensi cuaca ekstrem terjadi secara merata di 30 daerah di Jawa Tengah, sehingga diminta warga untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
"Awas, bencana hidrometeorologi sebagai dampak dari potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah bagian selatan, timur, Solo Raya dan Pantura pada siang, sore hingga awal malam," kata Farita Rachmawati.
Cuaca ekstrem di Jawa Tengah, menurut Farita Rachmawati, berpotensi di daerah Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Magelang, Surakarta, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan daerah lainnya hugan ringan-sedang, lanjut Farita Rachmawati, angin bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan 5-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen. (H-2)
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Dari 12 kapal yang kemarin tenggelam, tujuh kapal berhasil dievakuasi. Sebagian besar bodi kapal masih utuh meski ada mesin dan peralatan yang hilang,
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Ratusan nelayan Dermaga Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa berhenti melaut karena angin kencang hingga gelombang tinggi terjadi di pesisir pantai.
Air laut pasang (rob) juga masih berlangsung di perairan utara sekitar pukul 11.00-15.00 WIB, hal ini berdampak terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved