Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GEGARA mencetak dan mengedarkan uang palsu, seorang pria di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, terpaksa berurusan dengan polisi. Pria terbilang nekat itu berinisial WEP, alias Eka, 42 tahun, warga Desa Koto Dua Baru, Kecamatan Air Hangat Barat, Kerinci. Ia dilaporkan warga membelanjakan uang palsu pecahan Rp100 Ribu kepada sejumlah pedagang kecil di Kerinci.
Kabid Humas Polda Jambi melalui Paur Penum Ipda Maulana Kesuma, membenarkan penangkapan Eka kepada Media Indonesia, Jumat (9/5). Dilaporkan, Eka ciduk terkait dugaan kasus pengedaran dan pencetakan uang palsu.
Dijelaskan Maulana, Eka dicokok dari kediamannya Rabu dua hari lalu, oleh personel Unit Tipidter (Tindak Pidana Tertentu), Satuan Reserse Kriminal Polres Kerinci, Polda Jambi.
“Yang bersangkutan sudah diamankan, dan saat ini dalam pemeriksaan. Dari tersangka tim menyita beberapa lembar uang pecahan seratus ribu palsu, dan satu unit printer yang digunakan untuk mencetaknya,” sebut Maulana.
Dari pemeriksaan penyidik, mengungkapkan perbuatan terlarang itu dilakoni tersangka semenjak awal Mei 2025. Dari pengakuannya kepada penyidik, bermotifkan hasrat untuk mengumpulkan uang dengan jumlah uang yang mumpuni untuk modal main judi online.
Modus kejahatan yang dilakukan tunggal oleh Eka, satu diantaranya, yakni membelanjakan uang palsu pecahan Rp100 Ribu -- hasil cetakan mesin Printer Cannon Pixma G 2000 warna hitam miliknya – untuk membeli rokok murah, bahan bakar ketengan dan makanan berharga di bawah Rp15 Ribu.
Mangsannya, adalah para pedagang atau pemilik warung yang dinilainya kurang teliti. Setiap berhasil menipu mangsanya, Eka mendapatkan pengembalian uang asli sebesar Rp85 Ribu. Untuk modus ini, penyidik menemukan delapan orang pedagang yang menjadi korban.
Ada juga modus lain yang diakali Eka, yaitu minta tolong orang lain untuk mentransfer uang senilai Rp1 Juta ke rekeningnya, dan Eka menyerahkan uang cash bernilai sama sebagai pengganti.
Eka menyelipkan selembar uang palsu. Namun siasat yang dua kali dilakukan Eka selalu gagal. Lembaran uang palsu yang diselipkan Eka diketahui. Eka pun dengan sigap menggantinya dengan uang asli.(E-2)
kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait pemblokiran rekening dormant atau yang tidak aktif digunakan selama tiga bulan telah meresahkan masyarakat.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengaku tidak akan menarik penyaluran bantuan sosial (bansos) pada warga Jakarta yang kedapatan bermain judi online (judol).
Dompet digital kerap disalahgunakan untuk menjalankan aktivitas ilegal seperti judi online (judol).
ZULKARNAEN Apriliantony (ZA) dan Adriana Angela Brigita (AAB) mengaku keberatan atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus dugaan perlindungan situs judi online (judol)
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan lebih dari 600 ribu warga DKI Jakarta terlibat dalam judi online
Dari jutaan penerima bansos di Indonesia, ternyata ada yang terindikasi terlibat judol setelah dilakukan penelusuran oleh PPATK
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved