Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEJUMLAH titik tanggul di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengalami kerusakan mulai diperbaiki. Hal ini guna mencegah bencana banjir susulan sebagai dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung.
Sejumlah alat berat dikerahkan untuk memperbaiki titik tanggul yang longsor dan jebol akibat derasnya arus sungai dan meningkatnya volume air saat cuaca ekstrem berlangsung. Tanggul yang rusak ini membuat beberapa wilayah terendam banjir.
"Perbaikan tanggul sungai yang longsor dan jebol di Kudus dipercepat guna mengantisipasi banjir susulan, karena cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan Februari mendatang," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Ahmad Munaji.
Beberapa tanggul sungai yang masih dalam perbaikan yakni tanggul Sungai Wulan di Gang 12-15 Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan yang longsor sepanjang 170 meter, tanggul Sungai Wulan di Desa Medini yang longsor sepanjang 20 meter, tanggul Sungai Wulan di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, hingga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak yang longsor sepanjang 20 meter.
"Dua tanggul lainnya yakni di Medini dan Undaan Lor-Ketanjung mulai dikerjakan sejak Senin (10/2) dan ditargetkan rampung pekan depan," ungkap Ahmad Munaji.
Selain perbaikan tanggul tersebut, ucap Ahmad Munaji, normalisasi Sungai Wulan juga sedang dilakukan sepanjang 30 kilometer oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, mulai dari Jembatan Tanggulangin hingga ke hilir di Daerah Kabupaten Demak. "Ini dilakukan untuk mengembalikan daya tampung air serta mengurangi dampak limpasan Spillway Goleng," imbuhnya.
Sementara itu banjir di sejumlah kawasan Kabupaten Kudus terpantau mulai surut, meskipun genangan masih terlihat di sejumlah kecamatan hingga aktivitas warga belum bisa berjalan lancar. "Sudah surut tetapi masih ada genangan setinggi hingga 20 sentimeter, kendaraan yang melintas harus berjalan melambat," kata warga Mejobo, Kudus, Rachmadi.
Banjir melanda Kabupaten Kudus tidak hanya merendam permukiman penduduk, tetapi juga mengakibatkan ratusan hektare sawah mengalami gagal panen (puso). Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, banjir yang berlangsung sejak Januari 2025 merendam sebanyak 1.032,125 hektare tanaman padi di empat kecamatan dan 438,10 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen.
"Lahan dari petani yang sudah mendaftar asuransi usaha tani padi (AUTP) dapat mengajukan klaim ganti rugi akibat banjir ini,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus Agus Setiawan.(M-2)
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
CUACA ekstrem tak hanya menjadi ancaman di musim penghujan. Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras hingga ekstrem kembali mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved