Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antisipasi Banjir Susulan, Perbaikan Sejumlah Tanggul Sungai di Kudus Dikebut 

Akhmad Safuan
11/2/2025 17:10
Antisipasi Banjir Susulan, Perbaikan Sejumlah Tanggul Sungai di Kudus Dikebut 
Perbaikan sungai Wulan di Kabupaten Kudus yang longsor akibat cuaca ekstrem dikebut sebagai antisipasi banjir susulan karena cuaca ekstrem masih berlangsung(MI/Akhmad Safuan)

SEJUMLAH titik tanggul di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengalami kerusakan mulai diperbaiki. Hal ini guna mencegah bencana banjir susulan sebagai dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung.

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk memperbaiki titik tanggul yang longsor dan jebol akibat derasnya arus sungai dan meningkatnya volume air saat cuaca ekstrem berlangsung. Tanggul yang rusak ini membuat beberapa wilayah terendam banjir.

"Perbaikan tanggul sungai yang longsor dan jebol di Kudus dipercepat guna mengantisipasi banjir susulan, karena cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan Februari mendatang," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Ahmad Munaji.

Beberapa tanggul sungai yang masih dalam perbaikan yakni tanggul Sungai Wulan di Gang 12-15 Desa Undaan Tengah, Kecamatan Undaan yang longsor sepanjang 170 meter, tanggul Sungai Wulan di Desa Medini yang longsor sepanjang 20 meter, tanggul Sungai Wulan di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, hingga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak yang longsor sepanjang 20 meter.

"Dua tanggul lainnya yakni di Medini dan Undaan Lor-Ketanjung mulai dikerjakan sejak Senin (10/2) dan ditargetkan rampung pekan depan," ungkap Ahmad Munaji.

Selain perbaikan tanggul tersebut, ucap Ahmad Munaji, normalisasi Sungai Wulan juga sedang dilakukan sepanjang 30 kilometer oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, mulai dari Jembatan Tanggulangin hingga ke hilir di Daerah Kabupaten Demak. "Ini dilakukan untuk mengembalikan daya tampung air serta mengurangi dampak limpasan Spillway Goleng," imbuhnya.

Sementara itu banjir di sejumlah kawasan Kabupaten Kudus terpantau mulai surut, meskipun genangan masih terlihat di sejumlah kecamatan hingga aktivitas warga belum bisa berjalan lancar. "Sudah surut tetapi masih ada genangan setinggi hingga 20 sentimeter, kendaraan yang melintas harus berjalan melambat," kata warga Mejobo, Kudus, Rachmadi.

Banjir melanda Kabupaten Kudus tidak hanya merendam permukiman penduduk, tetapi juga mengakibatkan ratusan hektare sawah mengalami gagal panen (puso). Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, banjir yang berlangsung sejak Januari 2025 merendam sebanyak 1.032,125 hektare tanaman padi di empat kecamatan dan 438,10 hektare di antaranya mengalami puso atau gagal panen.

"Lahan dari petani yang sudah mendaftar asuransi usaha tani padi (AUTP) dapat  mengajukan klaim ganti rugi akibat banjir ini,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus Agus Setiawan.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya