Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Elpiji 3 Kilogram Sulit Didapat, Warga Lembang Terpaksa Beli Bright Gas

Depi Gunawan
03/2/2025 13:33
Elpiji 3 Kilogram Sulit Didapat, Warga Lembang Terpaksa Beli Bright Gas
Warga menunjukan Bright Gas ukuran 5,5 kg yang baru dibeli akibat kelangkaan gas 3 kg. Images(Depi Gunawan/MI)

DAMPAK kebijakan pemerintah yang melarang penjualan gas elpiji 3 kg ke pengecer menyusahkan warga Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Warga terpaksa membeli Bright gas sebagai pengganti.

Penjualan elpiji 3 kg yang hanya boleh dilakukan di pangkalan atau penyalur resmi Pertamina mengakibatkan gas subsidi menjadi langka. Beberapa orang yang ditemui mengaku harus menghabiskan waktu demi mencari satu tabung gas elpiji. 

"Tadi pagi sudah berkeliling ke warung-warung, agen hingga pangkalan, katanya semuanya sudah kehabisan stok. Sudah kemana-mana susah nyari," kata seorang ibu rumah tangga, Tria, 50, Senin (3/2).

Karena susah mencari elpiji bersubsidi, ia memutuskan membeli elpiji non subsidi (Bright Gas) ukuran 5,5 kg dengan harga Rp400 ribu/tabung agar usaha warung makan miliknya tetap berjalan.

"Tadi beli dua tabung Bright Gas sekaligus buat stok, takutnya harganya naik lagi. Soalnya saya juga butuh buat bikin masakan warung makan," ujarnya.

Ia belum memutuskan apakah akan menaikan harga jual kepada konsumen lantaran harus mempertahankan konsumen agar tidak lari. "Saya harus pikir-pikir kalau mau menaikan harga, untuk sementara mungkin masih mempertahankan harga dengan sebelumnya," tuturnya.

Dirinya berharap kebijakan pemerintah tersebut tidak berdampak pada masyarakat kecil yang sangat menggantungkan hidupnya pada gas elpiji bersubsidi seperti pedagang kaki lima dan warung makan.

"Masyarakat kini dipersulit, padahal biar mahal sedikit yang penting ada. Kalau kondisi seperti ini terus yang susah ya kita rakyat kecil," ucapnya.

Warga lainnya, Titin, 56, mengatakan, biasa membeli gas elpiji 3 kg di warung yang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya. Namun sejak terjadi kelangkaan, ia terpaksa mencari gas melon hingga keluar desa.

"Tadi keliling naik motor cari elpiji, sudah kesana kemari tapi enggak ada. Sementara yang ada dulu, pakai elpijinya diirit-irit," ucap Titin.

Titin juga menyebutkan, kelangkaan gas melon hampir terjadi di semua wilayah Lembang. Beberapa orang sodaranya mengaku belum sempat memasak lantaran elpiji sulit didapat."Sodara saya di Cikahuripan nanyain stok, katanya disana juga sudah gak ada elpiji, sodara di Cibodas pun katanya sama. Pusing ini saya sudah kemana-mana," kata Titin. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya