Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cuaca Ekstrem di Jateng Landa 15 Kabupaten/Kota dan 39 Kali Bencana

Haryanto
28/1/2025 14:17
Cuaca Ekstrem di Jateng Landa 15 Kabupaten/Kota dan 39 Kali Bencana
(MI/Haryanto)

CUACA ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah menyebabkan puluhan peristiwa bencana selama beberapa pekan terakhir. Bahkan cuaca ekstrem pada awal tahun 2025 ini mengakibatkan sekitar 15 kabupaten/kota terdampak, baik berupa banjir maupun tanah longsor. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng per 27 Januari 2025, telah terjadi 39 kali kejadian bencana, dengan rincian 29 banjir, 7 tanah longsor, dan 3 cuaca ekstrem. Dari peristiwa tersebut, sebanyak 25 orang meninggal dunia di Kabupaten Pekalongan dan masing-masing 1 orang di Kabupaten Brebes dan Kendal.

Oleh karena itu, Pj. Gubernur  Nana Sudjana meminta masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana longsor dan banjir diminta untuk waspada. 

Sebab, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah diperkirakan akan menghadapi curah hujan intensitas menengah-tinggi pada akhir Januari 2025 sampai Februari 2025. 

"Puncak cuaca ekstrem ini antara Januari sampai Februari. Apalagi mendekati akhir Januari diperkirakan adanya peningkatan," kata Nana disela rapat koordinasi antisipasi bencana hidrometeorologi di wilayah Provinsi Jawa Tengah bersama Kepala BMKG di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 27/1.

Untuk menghadapi perkiraan cuaca ekstrem tersebut, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Diantaranya dengan melakukan koordinasi di internal Pemprov Jateng, bupati/walikota, BMKG maupun dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

“Termasuk upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan risiko bencana," katanya.

Selain itu, operasi modifikasi cuaca juga beberapa kali dilakukan. Melihat prediksi dari BMKG, Nana menyebutkan ada kemungkinan operasi modifikasi cuaca akan dilakukan lagi. 

Pun demikian, Nana juga tetap mengimbau kepada bupati/walikota, pemangku kepentingan penanggulangan bencana, dan masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif. 

Upaya-upaya yang bisa dilakukan adalah terus memperbarui informasi terkini dari BMKG kepada masyarakat, menghimbau masyarakat agar lebih waspada dan mengamati tanda-tanda bencana yang terjadi di sekitar tempat tinggal, mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi pakaian, bahan makanan siap saji, air minum, uang, dan surat-surat berharga, serta upaya lainnnya. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, pada dasarian III Januari sampai dasarian II Februari 2025, curah hujan menengah-tinggi diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Bahkan wilayah Pekalongan dan Batang bagian selatan diprediksi curah hujan sangat tinggi. 

Berdasarkan prediksi hujan harian, wilayah Jawa Tengah diperkirakan mengalami peningkatan curah hujan yang signifikan dalam beberapa hari ke depan. Yakni pada 27 Januari-1 Februari 2025. Intensitas curah hujan tertinggi pada kategori lebat hingga sangat lebat.

Dwikorita juga mengimbau, kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewaspadai tanda-tanda bencana. Misalnya tanda-tanda  tanah longsor seperti munculnya rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring, munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela/pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka, dan sebagainya. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya