Gubernur Kalsel: Bantuan Bencana Banjir Harus Tepat Sasaran

Denny Susanto
25/1/2025 14:25
Gubernur Kalsel: Bantuan Bencana Banjir Harus Tepat Sasaran
Gubernur Kalsel Muhidin melakukan peninjauan bencana banjir di Kabupaten Barito Kuala .(MI/Denny Susanto)

GUBERNUR Kalimantan Selatan, Muhidin mengingatkan agar penyaluran bantuan kepada korban bencana banjir tepat sasaran dan transparan. Tujuh desa pesisir di Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut hampir tenggelam akibat banjir.

"Kita ingin bantuan tanggap darurat ini benar-benar sampai ke masyarakat. Jangan sampai ada warga korban bencana yang tidak mendapatkan bantuan," tegas Muhidin, Sabtu (25/1) di sela-sela kegiatan peninjauan dan penyaluran bantuan korban banjir di Desa Bangkit Baru, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala.

Muhidin bahkan membongkar paket bantuan agar dapat dilihat secara langsung warga penerima bantuan. "Jika ada warga korban banjir yang tidak mendapat bantuan atau bantuan tidak sesuai segera laporkan," kata Muhidin sekaligus mengingatkan para SKPD terkait untuk benar-benar serius dalam penanganan bencana di lapangan.

Sebanyak 500 keluarga di empat desa di Kecamatan Mandastana terdampak banjir dan mendapatkan paket bantuan tanggap darurat dari Kemensos, Pemprov dan sumbangan SKPD dan pribadi Gubernur Kalsel.

Bencana banjir di Kalsel yang mulai terjadi sejak akhir 2024, tercatat melanda 11 kabupaten/kota dan menyebabkan 21.585 kepala keluarga (KK) atau 64.033 jiwa terdampak. Daerah terparah dilanda banjir saat ini Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Banjar dan Tanah Laut

Kepala Bidang Penanganan Bencana, Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Achmadi mengatakan salah satu wilayah terparah dilanda banjir yaitu tujuh desa di Kecamatan Kurau, Tanah Laut. Daerah ini merupakan daerah dataran rendah yang berada di kawasan pesisir. Selain akibat tingginya curah hujan juga banjir kiriman dari wilayah Sungai Cempaka, Kota Banjarbaru dan Bati-bati, Tanah Laut.

"Kondisi pasang laut juga berimbas banjir mencapai 1,5 meter sehingga banyak warga terpaksa mengungsi," kata Achmadi. Sejak beberapa waktu terakhirnya pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan evakuasi di lokasi terparah banjir khususnya lansia, kaum perempuan dan balita.

Pihaknya juga mendirikan dapur umum untuk melayani 5.700 warga terdampak korban banjir. Sejauh ini dikatakan Achmadi stok bantuan tanggap darurat masih mencukupi, namun pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemensos untuk tambahan stok bantuan apabila banjir terus berlangsung dalam waktu lama. (DY/J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya