Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penyakit Mulut dan Kuku Menjangkiti Puluhan Sapi di Cianjur, Vaksinasi Digencarkan

Benny Bastiandy
09/1/2025 13:41
Penyakit Mulut dan Kuku Menjangkiti Puluhan Sapi di Cianjur, Vaksinasi Digencarkan
Tim kesehatan DPKHP Kabupaten Cianjur melakukan vaksinasi kepada hewan ternak untuk mencegah penyebaran PMK yang kasusnya sudah mulai terjadi di wilayah itu.(Benny Bastiandy/MI)

PENYAKIT mulut dan kuku (PMK) menjangkiti puluhan ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Merespons hal itu, Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) gencar memberikan vaksinasi

Jabatan Fungsional Medik Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur Kharisudin, menyebutkan jumlah hewan ternak yang terpapar PMK hingga saat ini dilaporkan sebanyak 57 ekor. Upaya penanganan dilakukan dengan cara pengobatan yang dilaksanakan tim kesehatan DPKHP Kabupaten Cianjur.

"Berdasarkan laporan teman-teman di lapangan, sudah ada temuan kasus PMK di Cianjur. Saat ini sedang dalam proses pengobatan. Sementara ini yang dilaporkan ada 57 ekor," kata Kharisudin, Kamis (9/1). 

Hewan ternak yang terpapar PMK tersebar di berbagai kecamatan. Dia menegaskan perlu upaya pencegahan lebih intensif agar virusnya tak menyebar ke hewan lainnya.

"Saat ini kami di lapangan sedang menggencarkan pemberian vaksinasi sekaligus disinfeksi agar tak menyebar ke yang lain sebagai bentuk pencegahan," sebut dia.

Penanganan pengobatan hewan yang terpapar PMK dilakukan sesuai standar operasional prosedur. Kharisudin juga meminta kerja sama dari para pelaku usaha agar mematuhi berbagai imbauan dari pemerintah.

"Di antaranya, kami mengimbau para pelaku usaha untuk sementara waktu tidak mendatangkan ternak dari luar daerah. Terutama dari daerah-daerah yang sudah lebih dulu terjadi kasus penyebaran PMK," tegasnya.

Upaya pencegahan lain agar kasus PMK tak meluas, sebut Kharisudin, yakni dengan gencar menyosialisasikan dan mengedukasi para peternak. Sehingga, ke depan diharapkan terjalin satu persepsi agar bisa menangkal penyebaran kasus PMK.

"Kami juga melakukan koordinasi dengan tim Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) untuk kewaspadaan dini sekaligus melakukan deteksi dini. Sehingga, kita dapat melakukan penanganan sejak dini," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya