Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah kian meluas dan jumlah ternak terpapar dan mati semakin meningkat. Pemerintah pun mulai melakukan percepatan vaksinasi dan pencegahan dengan menghentikan pengiriman ternak dari sejumlah daerah. Selain itu, peternak juga melakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan disinfektan di kandang secara mandiri. Cuaca buruk dan masuknya ternak dari luar daerah diduga menjadi penyebab mewabahnya kembali PMK di Jawa Tengah ini.
Kepala Pelaksana tugas (Plt) Disnak Keswan Jateng Ignasiun Haryanta Nugraha telah menerima laporan terkait mulai mewabahnya PMK di 25 daerah di Jawa Tengah. Berdasarkan catatan sementara, sebanyak 900 ekor hewan ternak terpapar, sehingga perlu penanganan cepat mencegah terjadinya penularan lebih besar. Pihaknya mulai mendistribusikan 8.750 dosis vaksin yang sudah tersedia ke sejumlah daerah rawan PMK tersebut.
"Mulai pekan ini kita distribusikan vaksin yang ada di dinas ke daerah, sambil menunggu kiriman vaksin tahap berikutnya dari kementerian," ujar Ignasiun Haryanta Nugraha.
Ignasiun Haryanta mengungkap, pendistribusian diprioritaskan untuk daerah yang berada di perbatasan dan mempunyai populasi hewan ternak cukup besar seperti Jepara, Pati, Sukoharjo, Kebumen, Purworejo, Klaten, Kota Semarang. "Dosis berikutnya diperkirakan kembali datang pada Februari," imbuhnya.
Sementara itu di Kabupaten Grobogan, hingga awal tahun ini sudah sekitar 20 ekor ternak mati akibat terserang PMK, sehingga selain larangan mendatangkan ternak dari luar daerah, juga dilakukan gerakan penyemprotan disinfektan di kandang dan pasar hewan. "Kita larang peternak daerah ini mendatangkan ternak dari daerah lain sebagainya antisipasi dan mencegah penyebaran PMK," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Amin Nur Hatta.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Rasmiyana mengatakan berdasarkan data yang masuk saat ini sudah ada ratusan ternak warga terpapar PMK, bahkan 2-5% diantaranya mati karena serangan penyakit itu. Untuk mencegah penularan lebih besar, ungkap Rasmiyana, telah diturunkan petugas kesehatan hewan dan melakukan penanganan cepat terhadap hewan yang telah terpapar dengan pengobatan, isolasi dan pemberian vitamin.
"Harus diwaspadai agar segera dapat ditangani jika ditemukan ada ternak yang mempunyai gejala PMK," tuturnya.(M-2)
PENYEBARAN virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar) semakin mengkhawatirkan. Tercatat sebanyak 1.050 ekor hewan hewan ternak terinfeksi virus PMK.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, akan ada mobilitas hewan ternak dari daerah ke Kota Depok.
Untuk menjaga sapi terhindar dari PMK peternak bisa melakukan pelbagai hal. Seperti yang dilakukannya, dengan menjaga kualitas pakan. Karena jika pakan bermutu tinggi diberikan kepada sapi
Kebutuhan hewan ternak untuk kurban pada hari raya Idul Adha 1445 hirjiah tersebut tercukupi karena stok hewan ternak di Sulteng melimpah.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) menyusun panduan ibadah kurban 1443 H/2022 untuk antisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah marak di sejumlah daerah.
"(Hewan PMK bergejala) lepuh pada kuku hingga terlepas dan/atau menyebabkan pincang atau tidak bisa berjalan serta menyebabkan sangat kurus, hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban."
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved