Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTORAT Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian menggelar sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Hewan Kambing Wedus Adi Jaya dan BKS Farm (Berkah Kawin Suntik), Lampung Tengah, pada Selasa (31/12).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran peternak dan pedagang ternak terhadap pencegahan, pengendalian, dan biosekuriti untuk memutus rantai penyebaran PMK.
Sekretaris Ditjen PKH Tri Melasari, yang hadir langsung dalam kegiatan itu, menegaskan pentingnya langkah antisipasi di tingkat peternak dan petugas lapangan.
"Kami mengingatkan para peternak untuk tidak panik dalam menghadapi PMK. Fokus utama adalah meningkatkan biosekuriti juga pemantauan lalu lintas ternak dan memastikan langkah pencegahan dilakukan dengan baik," ujarnya.
Menurutnya, peternak juga harus terus waspada dan tidak lengah meski kasus PMK sudah mulai terkendali di beberapa wilayah.
"Ini bukan saatnya terlena. Pencegahan dan pengendalian harus menjadi prioritas utama agar produktivitas ternak tetap terjaga," tambahnya.
Selain edukasi kepada peternak, sosialisasi vaksinasi juga menjadi salah satu agenda utama. Petugas lapangan kesehatan hewan (keswan) dan inseminator didorong untuk lebih aktif dalam memberikan pemahaman terkait pentingnya vaksinasi.
"Vaksinasi adalah langkah kunci dalam mengendalikan penyebaran PMK. Kami meminta petugas lapangan untuk terus mengedukasi peternak dan memastikan vaksinasi berjalan optimal," jelasnya.
Di Pasar Hewan Wedus Adi Jaya, peternak menunjukkan antusiasme tinggi dengan berdiskusi langsung bersama petugas.
Sementara di BKS Farm, upaya penguatan biosekuriti seperti sterilisasi alat dan kontrol lalu lintas ternak telah diterapkan sebagai bagian dari protokol pengendalian PMK.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa kesehatan ternak adalah fondasi ketahanan pangan.
“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit,” ujarnya di Kantor Kementan Jakarta, Jumat (27/12).
Kementan, saat ini, telah mendistribusikan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai sejumlah 2.000 botol atau 50.000 dosis yang disebarkan ke berbagai wilayah, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Bogor, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Lampung.
Selain vaksin, Kementan juga telah menyediakan bantuan berupa obat-obatan, antibiotik, dan desinfektan untuk membantu peternak dalam mengatasi potensi penyakit lainnya.
Kegiatan ini juga melibatkan pemerintah daerah dan asosiasi peternak setempat.
"Kolaborasi antar pihak sangat penting dalam memastikan pengendalian PMK berjalan efektif. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kesehatan ternak di Lampung," pungkas Tri Melasari. (RO/Z-1)
GUNA mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, BRI mewujudkannya lewat pemberdayaan klaster usaha 'Klasterkuhidupku'. Program ini menjadi wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.
Pemilihan Trenggalek sebagai lokasi program didasarkan pada potensi lokal yang tinggi dalam pengembangan peternakan domba.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Tantangan terbesar yang dihadapi peternak binaan Baznas meliputi kondisi geografis, aksesibilitas lokasi, cuaca, hingga fluktuasi harga pakan dan ternak.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyiapkan sebanyak 300 orang juru sembelih halal (juleha) dalam pelaksanaan kurban.
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Dari total 2.307 ekor sapi yang terjangkit PMK sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor telah sembuh.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved