Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
JUMLAH wisatawan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mengalami penurunan tajam. Salah satu faktor pemicunya adalah cuaca buruk.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas Wardoyo mengatakan bahwa kondisi cuaca yang sering hujan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan selama libur Nataru.
"Data kunjungan wisatawan selama Nataru 2024/2025 memang belum lengkap karena masih berlangsung hingga 2 Januari hari ini. Namun, jika dibandingkan dengan Nataru 2023/2024, terjadi penurunan kunjungan wisatawan khususnya di objek wisata milik Pemerintah Kabupaten Banyumas," ujar Wardoyo pada Kamis (2/1).
Berdasarkan data hingga 31 Desember 2024, jumlah wisatawan yang mengunjungi objek wisata milik Pemkab Banyumas selama Nataru 2024/2025 tercatat sebanyak 56.022 orang, jauh menurun dibandingkan dengan Nataru 2023/2024 yang mencapai 137.817 orang.
Objek wisata milik Pemkab Banyumas meliputi Lokawisata Baturraden, Taman Apung Maskemambang, Menara Teratai, Taman Botani, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, Taman Hiburan Rakyat Panglima Besar Soedirman, Museum Wayang Sendangmas, dan Kolam Renang Tirta Husada Kalibacin.
Wardoyo menjelaskan, pada Nataru 2023/2024, Taman Apung Maskemambang mencatat kunjungan wisatawan sebanyak 49.831 orang, jauh melampaui Lokawisata Baturraden yang hanya mencapai 32.658 orang, salah satunya karena adanya penurunan harga tiket masuk.
Namun, pada Nataru 2024/2025, jumlah pengunjung kedua objek wisata tersebut lebih seimbang, yaitu 22.394 orang di Lokawisata Baturraden dan 24.184 orang di Taman Apung Maskemambang hingga 31 Desember 2024.
Wardoyo menduga, penurunan ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang berdampak pada minat wisatawan untuk mengunjungi objek wisata, terutama yang berbasis alam terbuka.
"Cuaca kurang mendukung, bahkan sebelum libur Nataru dimulai sudah sering terjadi hujan. Selain itu, faktor ekonomi juga kemungkinan memengaruhi masyarakat untuk mengurangi agenda berwisata," tambahnya.
Meski terjadi penurunan pada periode Nataru, secara keseluruhan kunjungan wisatawan di Banyumas telah melampaui target tahunan. "Hingga pertengahan Desember 2024, kunjungan wisatawan di Banyumas mencapai 4,2 juta orang, jauh melampaui target 3,4 juta orang.”
Secara keseluruhan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masuk dalam kategori musim penghujan sehingga cuaca ekstrem masih terus mengintai.
BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca buruk menjelang libur natal dan tahun baru (nataru).
Potensi cuaca ekstrem di 13 daerah di Jawa Tengah berlangsung hingga Selasa (8/7) yakni Banyumas hingga Salatiga,
peserta BPJS Kesehatan yang terdampak penonaktifan masih memiliki kesempatan untuk mengaktifkan kembali keanggotaannya dan tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan lewat dinsos.
SPMB 2025 tingkat SMP di Banyumas, Jawa Tengah tahun ajaran 2025/2026 menuai banyak sorotan dari para orangtua karena server sempat down.
Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan Program Semangat Penanganan Anak Tidak Sekolah (Sipatas) sebagai langkah percepatan penanganan anak putus sekolah.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
Bibit pohon durian Bawor ditanam oleh warga lokal Banyumas sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan ekonomi keluarga petani, konservasi lingkungan, dan pengembangan potensi desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved