Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DALAM waktu kurang dari 24 jam, Polres Klaten berhasil menangkap pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) di Troso, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Senin (23/12).
Kapolres Klaten AKB Warsono dalam konferensi pers, Jumat (27/12), mengatakan pelaku curas adalah seorang buruh harian berinisial YS, 44. Ia ditangkap petugas pada Selasa (24/12) pukul 10.00 WIB di sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) di bilangan Jakarta Barat.
Korbannya ialah seorang ibu rumah tangga asal Semarang, HHR, 43, yang mengenal pelaku melalui aplikasi media sosial.
"Awal kejadian curas, Minggu (22/12), korban menjemput tersangka di Terminal Tingkir, Salatiga. Setelah itu, mereka pergi ke Umbul Cokro, Klaten, untuk berenang," terang Kapolres.
"Namun, karena cuaca tidak mendukung, tersangka pelaku kemudian mengajak korban pergi dan menginap di sebuah penginapan di Karangwuni, Klaten," imbuhnya.
Sekitar pukul 00.00 WIB, tersangka mengajak korban untuk pergi ke luar penginapan dengan alasan membeli makan dan jalan-jalan mencari udara segar di Desa Troso, Karanganom.
Sesampainya di jalan persawahan yang sepi di Desa Troso, tersangka menghentikan kendaraannya dengan alasan ingin buang air kecil.
"Saat itu, tersangka memukul sekali di bagian leher korban dari belakang dengan menggunakan pistol korek api hingga membuat korban terjatuh dari motor," ujar Warsono.
Tak berhenti di situ, pelaku kemudian memukul bagian belakang kepala korban dengan pistol korek api. Korban pun dibuatnya tak sadarkan diri.
Mengetahui korban tidak berdaya, pelaku menyeret korban sejauh 20 meter ke semak-semak. Usai menjalankan aksinya, pelaku mengambil sepeda motor, ponsel, dan uang tunai milik korban.
"Setelah itu, pelaku kembali ke hotel tempat mereka menginap untuk mengambil barang-barang berharga lainnya milik korban sebelum pelaku kabur ke Solo," ujarnya.
Tim Unit Resmob Satreskrim Polres Klaten langsung bergerak cepat dengan melacak keberadaan pelaku berdasarkan jejak digital. Polisi mendapatkan tersangka sudah berada di Jakarta Barat.
YS pun ditangkap saat sedang menarik uang di sebuah ATM. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda Beat, telepon selular Redmi 9C, perhiasan imitasi, dan korek api berbentuk pistol.
Atas perbuatannya, YS dijerat dengan Pasal 365 ayat (1) KUHP, dan Pasal 365 ayat (2) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana maksimal 12 tahun penjara.
Kasat Reskrim Polres Klaten AK Yulianus Dica Ariseno menambahkan, kondisi korban saat ini sudah membaik karena cepat mendapat pertolongan dari warga sekitar.
"Kondisi korban memar-memar bekas pukulan. Sempat dirawat di rumah sakit, tetapi kini sudah membaik. Kepala bagian belakang korban juga mengalami luka," jelasnya. (JS/E-2)
Gerakan pangan murah merupakan program pemerintah untuk menstabilkan harga pangan di pasar, khususnya beras.
Dalam Festival Gejog Lesung di Lapangan Desa Barepan, didatangkan lesung yang diklaim paling tua di Kecamatan Cawas, yaitu buatan pada 1869.
Penyidikan kasus perdagangan satwa liar dilindungi di Klaten. Dua tersangka, S, 32, dan BP, 31, resmi diseret ke meja hijau setelah berkas perkara dinyatakan lengkap
Hadir menyaksikan karnaval budaya, Bupati Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto, Ketua DPRD Edy Sasongko, Forkopimda, dan jajaran Kepala OPD Klaten.
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, digelar di Alun-alun Klaten, Minggu (17/8).
Workshop sinden yang merupakan program Dewan Kesenian Klaten 2025, diikuti 52 sinden/penyanyi dari 26 kecamatan di Kabupaten Klaten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved