Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJAK 2 Desember 2024 lalu, peredaran uang palsu (Upal) yang diduga dicetak di salah satu ruangan di Gedung Perpustakaan kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan Sultan Alauddin, Samata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ramai menjadi pembahasan. Hingga kini, KPK telah menjerat 15 tersangka.
Informasi itu semula muncul setelah rekan pelaku melakukan pembayaran kredit menggunakan uang palsu di salah satu lembaga pembiayaan (finance) di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dari sana, aparat kepolisian dari Polres Gowa melakukan penyidikan. Dan Pihak Kepolisin Resor Gowa, mengakui jika sudah mengamankan pelaku dan barang bukti dugaan pembuatan uang palsu di kampus agama Islam tersebut.
Lokasi awal penyidikan kasus ini terletak di Kecamatan Pallangga, Gowa. Di sana didapati transaksi uang palsu senilai Rp500 ribu pertama kali ditemukan. Pihak kepolisian berharap dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan keadilan bagi masyarakat.
Menurut Kapolres Gowa AKBP Reonald T Simanjuntak, dari 15 tersangka itu, 9 di antaranya sudah ditahan, sementara lima tersangka lainnya dalam perjalanan dari Mamuju, Sulawesi Barat, dan satu tersangka berasal dari Wajo. "Kami masih mengembangkan kasus ini dan mungkin akan ada tersangka lainnya, jadi kami mohon kesabaran dari semua pihak," ujar Reonald, Senin (16/12) di Mapolres Gowa, Sulawesi Selatan.
Salah satu bukti penting dalam penyidikan ini adalah mesin yang baru saja diperiksa oleh tim penyidik. Pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja sama super tim, di mana Polres Gowa melakukan joint investigation dengan melibatkan teknologi scientific investigation. Tim ini juga bekerja sama dengan Labfor, Bank Indonesia, BRI, BNI, serta mendapatkan dukungan dari Rektor salah satu universitas di Gowa.
Dalam penyidikan ini, pihak kepolisian telah mengumpulkan 100 barang bukti. Kasus ini bermula dari penemuan uang palsu senilai Rp500 ribu dengan emisi terbaru. Dari pengembangan kasus, pihak kepolisian berhasil menemukan total uang palsu senilai Rp446.700.000, yang terdiri dari pecahan Rp100 ribu, di salah satu kampus yang dada di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, pihak kampus UIN Alauddin hanya menyampaikan pernyataan secara tertulis yang dikirm melalui aplikasi Whats App. Dalam keterangan itu dituliskan, tentang adanya kasus penangkapan pegawai UIN Alauddin karena terkait dengan penyebaran uang palsu, pihak kampus menegaskan tiga hal.
"Pertama, pelaku yang ditangkap adalah murni oknum. Kedua, informasi yang menyebar di media hanyalah desas-desus karena polisi belum mengeluarkan penyataan terhadap detail kasus ini, dan belum ada penyampaian resmi ke pihak kampus. Dan ketiga, pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi dan bila terjadi pelanggaran hukum, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang bersangkutan," tulis Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis.
Saat ini, di kampus II UIN Samata, sedang berlangsung unjuk rasa oleh mahasiswa, meminta Rektor UIN Alauaddin Hamdan Juhanndi mundur dari jabatannya karena dinilai melakukan pembiaran, terjadi tindak kriminal pemalsuan uang di dalam lingkup kampus itu. (LN/I-2)
Tersangka Annar Salahuddin Sampetoding, menadapat penjagaan ketat oleh 4 personel Polisi, dari Polres Kabupupaten Gowa Sulawesi Selatan di RS Bhayangkara Makassar.
Proses pembuatan uang palsu ini telah berlangsung sejak 2010, meskipun sempat terhenti pada tahun 2014. Namun, kegiatan tersebut kembali dilanjutkan dari 2022 hingga 2024.
Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan uang palsu yang diproduksi di UIN Alauddin Samata rencananya digunakan untuk modal pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Jumlah uang yang diamankan dari pelaku pembuat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar senilai Rp446.700.000 dengan pecahan Rp100 ribu terbaru.
Satu tersangka pembuatan uang palsu di Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sudah tertangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Wajo, Senin (16/12) .
Setelah diamankan sementara di Polres Mamuju, para tersangka kemudian dibawa ke Gowa, untuk pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut bersama tersangka lain.
Abdul menyebut penulis melaporkan soal kolomnya yang terbit hari 22 Mei dan peristiwa yang mengikutinya.
Kecelakaan maut terjadi di gerbang Tol Ciawi pada Selasa (4/2) malam WIB. Delapan orang meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka karena peristiwa tersebut.
Kemudian, Avanza B 1381 BEY, Inovasi B 2612 TRX, Avanza (terbakar), Avanza (terbakar), dan Avanza F 1626 TZ.
Peristiwa bermula pada Senin, 27 Januari 2025 sekiranya pukul 10.00 WIB. Berikut kronologi lengkap robohnya beton penyangga tower provider di Bekasi
Aktris Sandy Permana yang tewas ditikam oleh Nanang Irawan alias Gimbal di Cibarusah,
Kronologi lengkap kasus pemerasan WN Malaysia di DWP 2024. Mulai dari kejadian, barang bukti, hingga tindakan Polri. Simak fakta terbaru di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved