Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Aceh dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar kegiatan memperingati dua dekade gempa dan tsunami Aceh. Kegiatan itu dibuka Plt Kepala ANRI Imam Gunarto di Gedung AAC Dayan Dawood, Kampus USK Banda Aceh, pada Kamis (11/12), dengan mengangkat tema Merawat Ingatan, Membangun Ketangguhan.
Rangkaian kegiatan peringatan ini di antaranya adalah launching Project MemoryGraph, Seminar Internasional, Pemutaran Film, Pameran Arsip Tsunami, Penganugerahan Peduli Arsip dan lainnya.
Rektor USK Marwan mengatakan momentum peringatan 20 tahun gempa dan tsunami ini merupakan kesempatan untuk merenungkan peran masyarakat Aceh dalam menjaga memori kolektif bangsa. "Arsip-arsip tsunami, seperti yang disimpan dan dikelola oleh Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST), adalah bagian penting dari warisan kita. Arsip ini tidak hanya merekam tragedi yang terjadi tetapi juga mencerminkan semangat perjuangan, ketangguhan, dan solidaritas masyarakat Aceh," Rektor Marwan.
Marwan menyambut baik MoU antara USK dan ANRI dalam kegiatan ini. Apalagi ini merupakan komitmen USK untuk merawat dan mendokumentasikan ingatan kolektif tentang peristiwa tsunami. Tujuannya guna memastikan generasi mendatang dapat belajar dari pengalaman masa lalu. “Arsip yang terkelola dengan baik menjadi sumber pengetahuan yang tak ternilai, yang dapat digunakan untuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan strategi mitigasi bencana," tutur Marwan.
Plh Asisten I Sekda Aceh, Syakir, mengatakan, Pemerintah Aceh menyambut baik terlaksananya kegiatan ini. Sebab kegiatan ini turut mendukung Pemerintah Aceh dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh dan siap menghadapi bencana di masa mendatang.
Dikatakannya, peringatan gempa dan tsunami Aceh memiliki makna mendalam bagi kita semua. Yaitu bukan hanya sekedar mengenang, tapi menjadi dasar kuat untuk pembelajaran dan refleksi.
“Gempa dan tsunami Aceh menyadarkan kita bahwa bencana tidak mengenal batas. Tapi kita belajar tentang pentingnya solidaritas, toleransi dan kemanusiaan untuk membangun masyarakat" kata Syakir.
Adapun Plt Kepala ANRI Imam Gunarto mengatakan, bencana gempa dan tsunami Aceh 20 tahun lalu masih sangat diingat, bukan hanya oleh masyarakat Aceh melainkan juga komunitas global. Tsunami Aceh menyentuh seluruh hati manusia, sehingga kala itu tidak ada kebencian. Perasaan yang ada hanyalah kesedihan, kebersamaan dan rasa kemanusiaan.
Imam mengingatkan untuk terus merawat ingatan terhadap bencana ini. Apalagi merawat ingatan adalah upaya untuk memelihara apa yang telah kita punya. "Oleh karena itu, adanya arsip itu untuk menjaga dan merawat ingatan kita agar lebih tahan lama dan mantap. Tidak adanya arsip maka tidak yang kita ingat lagi," katanya. (N-2)
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Sehari sebelum keberangkatan mengadu nasib menuju pulau Jawa itu, sebuah kabar datang laksana guyuran hujan di tengah kemarau panjang.
Pelatihan diberikan pada warga Kampung Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Antara lain adalah membentuk kelas tarian Likok Pulo. Itu merupakan tarian tradisional Aceh yang menonjolkan kekompakan dan nilai spiritual.
Lembaga bergengsi berada di London, Inggris itu menilai perguruan tinggi berdasarkan indikator reputasi akademik, reputasi lulusan dan rasio dosen-mahasiswa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved