Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KONDISI akses jalan yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berangsur mulai tertangani. Hanya, masih terdapat beberapa kecamatan yang aksesnya butuh penanganan ekstra.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyebutkan, salah satu titik akses jalan yang sudah mulai berangsur bisa kembali dilintasi berada di ruas Palabuhanratu menuju ke wilayah Pajampangan. Di ruas jalan Bagbagan-Kiaradua, aksesnya sudah bisa dilewati kendaraan berukuran kecil.
"Tapi ada beberapa kecamatan yang belum bisa diakses secara baik. Di antaranya akses di Kecamatan Pabuaran, Tegalbuled, dan Purabaya. Untuk akses di wilayah lainnya Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik," kata Marwan, Senin (9/12).
Marwan menyebutkan dengan mulai berangsur normalnya akses jalan, maka berdampak terhadap distribusi berbagai kebutuhan masyarakat. Di antaranya pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke setiap SPBU yang sempat terganggu akibat akses tertutup tanah longsor ataupun infrastruktur jalan dan jembatan yang ambles maupun terputus.
"Untuk BBM jenis Pertalite, empat hari ini sudah mulai masuk ke wilayah terdampak. Informasi terakhir, ketersediaan BBM di wilayah Purabaya juga mulai berjalan normal," ungkapnya.
Bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem dua hari berturut-turut pada Selasa (3/12) dan Rabu (4/12) di Kabupaten Sukabumi menyebabkan 158 desa di 39 kecamatan terdampak. Di semua wilayah terdampak bencana terjadi 147 titik tanah lingsor, 79 titik banjir, 25 titik angin kencang, dan 84 titik pergerakan tanah.
Akibat bencana itu, sebanyak 3.252 kepala keluarga (KK) terdampak. Kemudian 892 KK mengungsi, dan 440 KK terancam. Bencana juga menimbulkan korban jiwa. Sebanyak 10 orang meninggal dunia dan dua orang lagi masih dalam pencarian. "Sebanyak 628 rumah kondisinya rusak berat, 360 rusak sedang, 603 rusak ringan, 347 rusak terancam, dan 1.080 rumah terendam," jelas Marwan.
Sementara itu, kerusakan infrastruktur meliputi 29 jembatan, 8 TPT, 11 saluran air, 8 tempat ibadah, 13 sekolah, dan 15 bangunan lain. Sedangkan kerusakan infrastruktur jalan terjadi di 58 titim dan areal sawah yang terdampak seluas 47 hektare.
"Ini belum terdata semua karena ada beberapa kecamatan yang belum pulih aliran listrik serta jaringan internetnya," pungkasnya. (N-2)
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengaku prihatin atas meninggalnya seorang balita bernama Raya di Sukabumi dalam kondisi tubuh penuh cacing.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing atau cacingan.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.
Kasus cacingan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Kemenkes melakukan penyelidikan dan pecegahan agar kasus serupa tidak terjadi pada anak lain
PERISTIWA duka anak berusia 3 tahun yang meninggal karena di dalam tubuhnya dipenuhi dengan cacing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved