Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
CUACA buruk di perairan Laut Jawa yakni gelombang tinggi, hujan dan angin kencang (badai) mengakibatkan mengakibatkan ribuan nelayan di Pantura Jawa Tengah berhenti melaut dengan menyandarkan kapal dan perahu di dermaga pelabuhan perikanan dan muara sungai.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (7/12) ribuan perahu dan kapal nelayan memilih bersandar di sejumlah pelabuhan dan muara sungai di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Rembang, Pati, Jepara, Demak, Semarang, Kendal, Batang dan Pekalongan akibat cuaca buruk melanda Perairan Laut Jawa.
Ribuan nelayan di Pantura Jawa Tengah, memilih menghentikan melaut untuk menangkap ikan karena di perairan terjadi gelombang tinggi, hujan lebat dan badai sehingga membahayakan pelayaran, bahkan hal itu juga terjadi pada kapal pelayaran penyeberangan antar pulau seperti Jepara-Karimunjawa, Semarang-Karimunjawa dan Semarang-Kalimantan.
"Ini sudah memasuki musim baratan, cuaca di perairan sangat membahayakan pelayaran sehingga kami memilih tidak melaut," ujar Sugi,35, nelayan di Pantai Kartini, Jepara.
Nelayan pain di Pelabuhan Tasik Agung, Rembang Marno,40, mengungkapkan untuk perahu berukuran besar masih dapat melaut meskipun tetap waspada, tetapi untuk kapal kecil hingga sedang tidak akan berani karena guncangan gelombang dapat membalikkan kapal saat berada di tengah lautan
Hal serupa juga diungkapkan Dahlan,45, nelayan di Pekalongan, akibat cuaca buruk di perairan Laut Jawa para nelayan memilih menghentikan kegiatan melaut, bahkan kapal-kapal berukuran besar seperti poursesine yang sudah berada di perairan juga memilih bersandar di pelabuhan terdekat. "Biasanya kami bersembunyi di gugusan pulau yang terdekat untuk menghindari badai," tambahnya.
Petugas Kesyahbandaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Jepara Dedi Agus Triyanto mengatakan, terkait dengan cuaca buruk, Kantor UPP Kelas II Jepara telah memberikan peringatan dini terhadap gelombang kepada seluruh nakhoda kapal agar tidak melaut karena terjadi gelombang tinggi.
Kondisi riil di lapangan, ungkap Dedi Agus Triyanto, sesuai informasi dari Stasiun Radio Pantai (SROP) Jepara dan informasi nakhoda kapal, terjadi gelombang tinggi antara 2,5 sampai 3 meter di perairan Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa dengan kecepatan angin mencapai 20 knot.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Diyar Susanto mengatakan memasuki musim baratan yakni biasa terjadi pada Desember, Januari dan Februari, pemerintah sudah menyiapkan beras paceklik yang akan dibagikan kepada nelayan, karena tidak dapat melaut selama dilanda cuaca buruk tersebut.
"Sudah ada beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 66 ton dan sekitar 40 ton diantaranya akan dibagikan untuk nelayan, kita masih menunggu pendataan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jepara," ujar Dinar Susanto.
Menurut Koordinator Unit Siaga SAR Rembang Ahmad Nurzain gelombang tinggi di perairan saat ini membuat seluruh kekuatan bersiaga di perairan, apalagi setelah sebelumnya nelayan asal Desa Pasarbanggi, Kecamatan/Kabupaten Rembang hilang beberapa hari lalu diduga akibat dihantam gelombang.
Selain itu diminta nelayan di perairan utara Jawa Tengah, lanjutnya, untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi gelombang tinggi di perairan ini. "Kita tingkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi jatuhnya korban," imbuhnya. (H-2)
Pemerintah menegaskan bahwa penerimaan negara dari sektor perikanan melalui skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus berlandaskan prinsip keadilan sosial.
Dia mengatakan jenazah perempuan itu ditemukan nelayan bernama Adi Prasetyo sekitar empat kilometer dari pantai Desa Pengambengan.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Santoso, seorang nelayanJembrana, Bali, yang sedang melaut sekitar dua kilometer dari pantai mendengar suara minta tolong korban selamat kapal KMP Tunu Pratama Jaya
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
TIGA nelayan hilang setelah perahu yang mereka gunakan untuk menjaring ikan dilaporkan tenggelam akibat ditabrak kapal tongkang TB Trans 58 di perairan umum pantai timur Sumatera, Jambi
DUA orang tewas yang salah satunya merupakan warga negara Indonesia (WNI) dan 2 hilang pada Sabtu setelah 2 kapal nelayan yang membawa 15 awak kandas di perairan dekat pulau wisata Jeju
Keresahan nelayan kecil adalah merasa tidak adil karena banyaknya kapal-kapal besar yang berdatangan dari luar DIY.
Ketiga ABK yang hilang kontak tersebut adalah Misrun, 56, Sarno, 38, dan Sainu Catur Prayogo, 19.
Selain itu, gelombang tinggi di perairan Laut Jawa ini, air laut pasang juga masih berpeluang di perairan utara Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved