Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Selama ini, perbaikan kapal bagi nelayan di Pulau Sabira bukan perkara mudah. Akses yang terbatas mengakibatkan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit karena harus dilakukan di pulau lain. Kini, harapan baru muncul lewat program pemberdayaan masyarakat dari salah satu pengelola wilayah kerja migas di perairan Laut Jawa.
PHE OSES menghadirkan fasilitas bengkel docking kapal bagi masyarakat nelayan di Pulau Sabira, Kelurahan Pulau Harapan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Program yang telah dijalankan sejak Desember 2024 ini bertujuan meningkatkan kemandirian dan efisiensi ekonomi para nelayan yang selama ini terbebani oleh tingginya biaya perbaikan kapal.
Bantuan yang diberikan meliputi berbagai peralatan penting seperti mesin bor, mesin gerinda, dan mesin las. Tak hanya menyediakan sarana, PHE OSES paham jika para nelayan memerlukan prasarana tempat mereka menyimpan seluruh peralatan.
“PHE OSES membangun pondok untuk kami sebagai tempat mengelola alat perbengkelan agar tetap terawat dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan,” ujar Sugianto, nelayan setempat, dilansir dari keterangan resmi, Senin (11/8).
Tak tanggung-tanggung, program ini juga menerapkan sistem sosial ekonomi berkelanjutan. Para nelayan yang membutuhkan peralatan dapat menyewa dengan biaya terjangkau. Dana yang terkumpul dari sewa ini kemudian dikelola kembali untuk membiayai perawatan alat dan mendukung kebutuhan kelompok nelayan lainnya.
“Dengan adanya bengkel ini, kami tidak perlu lagi membawa kapal ke luar pulau hanya untuk perbaikan ringan. Biayanya lebih murah, waktunya juga lebih efisien,” ujar Sugianto, seorang nelayan yang telah merasakan langsung manfaat program ini.
Sebelum adanya bantuan peralatan bengkel, nelayan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp300 ribu sampai Rp350 ribu untuk memperbaiki kerusakan ringan, karena harus membeli atau menyewa peralatan secara terpisah dengan harga sewa yang cukup tinggi.
Kini, dengan dukungan peralatan bengkel yang memadai, nelayan cukup membayar biaya sewa yang jauh lebih terjangkau, yakni sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu untuk perbaikan serupa.
“Selain menekan biaya, ketersediaan peralatan yang lengkap juga membuat proses perbaikan lebih efisien, sehingga nelayan tidak perlu lagi menunggu lama untuk mencari atau meminjam alat,” kata Sugianto.
Head of Communication Relations & CID PHE OSES, Indra Dermawan, menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen Perusahaan dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat pesisir, khususnya di wilayah terluar seperti Pulau Sabira.
“Kami memahami tantangan yang dihadapi nelayan di pulau-pulau kecil, terutama perawatan kapal. Karena itu, kami hadir melalui program yang tidak hanya memberikan bantuan peralatan, tetapi juga mendorong pengelolaan berbasis sosial ekonomi yang berkelanjutan. Harapan kami, fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan terus berkembang bersama kelompok nelayan yang mengelolanya,” jelas Indra.
Ia menambahkan, program ini dirancang agar manfaatnya tidak berhenti pada pemberian bantuan semata, tetapi juga menciptakan ekosistem usaha yang bisa dikelola bersama dan berkelanjutan.
“Kami ingin hadir sebagai mitra pembangunan, bukan hanya penyedia bantuan. Prinsip keberlanjutan menjadi dasar dari setiap program kami, agar manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya hari ini, tetapi juga untuk generasi berikutnya,” ujarnya.
Program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara Perusahaan dan masyarakat bisa membawa dampak nyata yang berkelanjutan. Tidak hanya soal bantuan alat, tapi juga membuka jalan bagi nelayan untuk lebih mandiri dan berdaya dalam menjalankan usaha mereka sehari-hari. Langkah kecil ini membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat pesisir, yang selama ini sering terabaikan. (E-3)
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Program SRC berfokus pada pemberdayaan toko kelontong melalui pelatihan, pendampingan, serta peningkatan digitalisasi ritel.
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pada tahun ini, hasil infak 20% yang terkumpul secara signifikan dialokasikan untuk memberikan bantuan kepada kelompok baru budidaya ikan.
MMS Group Indonesia (MMSGI) lewat anak usahanya PT Multi Harapan Utama (MHU) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi pada ajang TOP CSR Award 2025.
Pertamina menambah pasokan tabung gas LPG 3 kilogram sebanyak 23.520 tabung ke Sragen, Jawa Tengah, untuk mengatasi kelangkaan gas LPG di wilayah itu.
Keberhasilan Pertamina kembali menembus Fortune Global 500 pada 2025 dinilai sebagai bukti bahwa BUMN tersebut telah menerapkan tata kelola (GCG) dengan sangat baik.
Pelatihan difokuskan pada aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) untuk memastikan seluruh operator dan pengawas SPBU memiliki kapasitas memadai dalam menjaga keselamatan.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
PT Pertamina Patra Niaga mengundi pemenang program tahunan MyPertamina Tebar Hadiah (MTH) 2025 periode I, di SPBU, Cirebon, Jabar, Minggu (20/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved